Mangupura (Antaranews Bali) - Pelajar SMKN 1 Petang , Kabupaten Badung, Bali, mengembangkan program "future farmers" (petani masa depan) melalui kerja sama dengan Yayasan Pratama Anak Bangsa.

"Program yang telah dilaksanakan di sekolah itu (31/7) bertujuan untuk mengembangkan generasi muda dan pelajar Indonesia agar dapat memikirkan masa depan mereka di bidang pertanian," kata Project Manager Future Farmers Indonesia, Radhya Avisya, di Mangupura, Badung, Kamis.

Menurut Radhya, pihaknya mengajak kepada para pelajar atau generasi muda di Indonesia untuk mencintai dan memajukan bidang pertanian lewat program itu. Bila program di Bali itu berhasil akan dikembangkan ke provinsi lain.

"Program itu akan membangun ekonomi kreatif unggulan dengan melatih mereka untuk menanam apa yang diinginkan pasar. Kedepan, kita tidak bisa 'main tanam' begitu saja tanpa memerhatikan kebutuhan di pasaran seperti apa," katanya.

Untuk itu, pihaknya akan membantu masyarakat untuk menciptakan hal-hal kreatif guna memenuhi pangsa pasar dibidang pertanian. "Kami memilih Bali sebagai tempat, karena hasil survei yang kami lakukan bahwa kebutuhan dan insfrastruktur di Bali berkembang pesat," katanya.

Menanggapi program itu, pelajar SMKN 1 Petang, Ni Luh Utami, menyatakan bangga sekolah di SMK Pertanian, karena jika tidak ada pertanian, maka bahan pangan di Indonesia tidak ada. "Saya sangat senang dan bangga bisa berbuat untuk bangsa dan negara," katanya.

Senada dengan itu, pelajar lainnya, Dewa Gede Darmaja, merasa bangga dengan kehadiran "future farmers" di sekolahnya, karena hal itu memberikan banyak ilmu pengetahuan soal menanam dan bagaimana juga menghasilkan sesuatu yang kreatif hingga pemasaran pertanian.

Kota Tangguh Bencana
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan melatih 50 pegawai dan masyarakat setempat tentang "Kota Tangguh Bencana" guna meningkatkan ketangguhan warga setempat terhadap ancaman bencana di masa depan.

"Acara ini membantu pemda dan para pemangku kepentingan lain dalam menilai kebutuhan dan kapasitas mereka dalam menyusun strategi-strategi dan tujuan-tujuan untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat," kata Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, Ngurah Sucita.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa saat membuka sosialisasi dan pelatihan di Desa Sesandan, Tabanan (31/7) itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menjelaskan upaya mengantisipasi dan melindungi masyarakat dari segala ancaman, perlu didasari atas analisis mendalam akan risiko bencana.

"Baik risiko terhadap jiwa manusia, kerusakan lingkungan, maupun aset-aset vital masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan kearifan lokal masyarakat setempat, seperti diamanatkan dalam Undan Undang 24 Tahun 2017 Pasal 5, Pemerintah dan Pemerintah Daerah merupakan penanggung-jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, dengan menggandeng Dunia Usaha dan Masyarakat," katanya.

Saat ini, banyak sekali bencana yang menimpa Bali, khususnya Tabanan, mulai dari Erupsi Gunung Agung yang tiada henti, gelombang pasang di pesisir pantai selatan, dan angin kencang. "Itu akan terus terjadi sewaktu-waktu dan bisa berlainan dengan jangkauan Badan Meteorologi dan Geofisika," katanya. (ed)

Video oleh Pande Yudha

Pewarta: Pande Yudha

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018