Denpasar (Antaranews Bali) - Ratusan personel dari Pangkalan TNI Angkatan Laut Denpasar, Provinsi Bali, siap mengamankan daerah pesisir pantai di Pulau Dewata, menjelang pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF-WB) dan Bank Dunia, Oktober 2018.
"Kami sudah menyiapkan satu Satgas untuk mendukung pengaman di Wilayah Laut di Bali jelang pertemuan IMF di Pulau Dewata," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Denpasar, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko, di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, Satgas Lanal Denpasar ini dalam melakukan pengamanannya juga bekerja sama dengan Pamwil yang ada diseluruh wilayah perairan di Pulau Dewata dengan mengerahkan kapal perang yang dimiliki.
"Untuk jumlah kapal perang yang disiapkan mengamankan perairan di Bali jelang IMF sedang disiapkan dan dikoordinasikan oleh angkatan laut," katanya.
Terkait potensi ancaman di laut menjelang perhelatan IMF tersebut, Prihantoko mengatakan, rata-rata karena faktor kondisi alam saat melakukan pengamanan di laut seperti gelombang laut dan angin.
"Ancaman dari alam khusunya di laut memang sulit dihindari, seperti saat ini cuaca di laut masih kurang bersahabat dengan adanya gelombang yang masih cukup tinggi dan angin yang masih kencang," ujarnya.
Untuk ancaman lain yang dapat terjadi diperairan Bali, menurut Prihantoko, sejauh ini karena petugas terus bersiaga sehingga tidak ada ancaman yang terlalu membahayakan diluar dari kehendak alam, artinya kondisi keamanan di laut sangat kondusif.
Sebelumnya, Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto saat meresmikan Detasemen Kaveleri IV/Sima Pasopati di Kuta, Bali, beberapa waktu lalu juga menyatakan siap mendukung pengamanan titik strategis penyelenggaraan IMF-WB dengan mengerahkan pasukan tambahan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami sudah menyiapkan satu Satgas untuk mendukung pengaman di Wilayah Laut di Bali jelang pertemuan IMF di Pulau Dewata," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Denpasar, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko, di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, Satgas Lanal Denpasar ini dalam melakukan pengamanannya juga bekerja sama dengan Pamwil yang ada diseluruh wilayah perairan di Pulau Dewata dengan mengerahkan kapal perang yang dimiliki.
"Untuk jumlah kapal perang yang disiapkan mengamankan perairan di Bali jelang IMF sedang disiapkan dan dikoordinasikan oleh angkatan laut," katanya.
Terkait potensi ancaman di laut menjelang perhelatan IMF tersebut, Prihantoko mengatakan, rata-rata karena faktor kondisi alam saat melakukan pengamanan di laut seperti gelombang laut dan angin.
"Ancaman dari alam khusunya di laut memang sulit dihindari, seperti saat ini cuaca di laut masih kurang bersahabat dengan adanya gelombang yang masih cukup tinggi dan angin yang masih kencang," ujarnya.
Untuk ancaman lain yang dapat terjadi diperairan Bali, menurut Prihantoko, sejauh ini karena petugas terus bersiaga sehingga tidak ada ancaman yang terlalu membahayakan diluar dari kehendak alam, artinya kondisi keamanan di laut sangat kondusif.
Sebelumnya, Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto saat meresmikan Detasemen Kaveleri IV/Sima Pasopati di Kuta, Bali, beberapa waktu lalu juga menyatakan siap mendukung pengamanan titik strategis penyelenggaraan IMF-WB dengan mengerahkan pasukan tambahan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018