Denpasar (Antaranews Bali) - Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama menyatakan syukur bahwa kegiatan Pilkada Bali 2018 telah berjalan lancar, damai dan tanpa sengketa, karena semua itu dukungan dari masyarakat dan aparat keamanan.
"Syukur kegiatan Pilkada 2018 di Bali berjalan lancar dan damai. Tidak ada sengketa dalam pelaksanaan demokrasi tersebut. Masyarakat kami semua sudah cerdas dan dewasa dalam berdemokrasi," kata Adi Wiryatama saat menerima rombongan Kuliah Kerja Dalam Negeri Sespemti Polri Dikreg ke-27 tahun 2018, di Denpasar, Selasa.
Kendati demikian, katanya, kondisi masyarakat Bali dalam menyikapi pesta demokrasi, bukan berarti tidak ada ancaman. Namun dalam menyikapi hal tersebut pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan forum koordinasi daerah.
"Dalam menyikapi permasalahan tersebut, kami selalu berkoordinasi dengan forum koordinasi daerah, antara lain dengan Polri dan TNI serta instansi terkait. Tindakan yang kami lakukan adalah persuasif, termasuk melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama," ujarnya.
Ia mengatakan dengan koordinasi tersebut, maka setiap persoalan diharapkan agar ada jalan keluarnya. Sehingga situasi yang dianggap rawan dalam perpolitikan bisa dikurangi, bahkan diharapkan aman dan damai.
"Memang di Bali itu masyarakatnya heterogen. Yang memancing situasi jadi rawan adalah soal SARA. Oleh karena itu dalam setiap hajatan politik, kami selalu melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama, sehingga melalui ceramah dan sosialisasi mereka diharapkan kondisi Pulau Dewata berjalan aman," ucapnya.
Adi Wiryatama meyakinkan bahwa hajatan Pemilu Pemilihan Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden akan berjalan lancar dan damai di Bali.
"Hal tersebut kami analisa dari pelaksanaan Pilkada 2018. Masyarakat Bali pasti memikirkan soal pekerjaan di sektor pariwisata, karena jika terjadi kerawanan dalam demokrasi, maka kekhawatiran wisatawan tak akan datang ke Pulau Dewata. Karena sebagian besar warga Bali bergantung dari sektor pariwisata. Itulah kami rasa pola pikir masyarakat Bali dalam menyikapi perpolitikan," ujar politikus PDIP.
Sementara itu, pimpinan rombongan Sespemti Polri, Irjen Pol Suroso Hadi Siswoyo yang juga Widyasuara Utama itu mengatakan pihaknya datang ke DPRD Bali ingin mengetahui lebih banyak terkait penanganan kerawanan saat menjelang dan sesudah Pilkada 2018.
"Kami ingin lebih mendalam untuk mengetahui mengenai situasi saat Pilkada Bali 2018. Karena itu kami bertemu dengan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama," ucapnya.
Selain itu, kata dia, kegiatan ke daerah bagi peserta Sespemti Polri adalah untuk mengimplementasikan materi tertulis yang diberikan para widyasuara, sehingga wajib turun ke lapangan.
"Kalau kami cermati di Bali, pelaksanaan Pilkada 2018 memang berjalan lancar dibanding dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Mudah-mudahan Bali menjadi contoh dalam berdemokrasi ke depannya. Apalagi tahun 2019 juga ada hajatan Pemilu Pileg dan Pilpres. Semoga tetap aman dan damai," katanya.(ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Syukur kegiatan Pilkada 2018 di Bali berjalan lancar dan damai. Tidak ada sengketa dalam pelaksanaan demokrasi tersebut. Masyarakat kami semua sudah cerdas dan dewasa dalam berdemokrasi," kata Adi Wiryatama saat menerima rombongan Kuliah Kerja Dalam Negeri Sespemti Polri Dikreg ke-27 tahun 2018, di Denpasar, Selasa.
Kendati demikian, katanya, kondisi masyarakat Bali dalam menyikapi pesta demokrasi, bukan berarti tidak ada ancaman. Namun dalam menyikapi hal tersebut pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan forum koordinasi daerah.
"Dalam menyikapi permasalahan tersebut, kami selalu berkoordinasi dengan forum koordinasi daerah, antara lain dengan Polri dan TNI serta instansi terkait. Tindakan yang kami lakukan adalah persuasif, termasuk melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama," ujarnya.
Ia mengatakan dengan koordinasi tersebut, maka setiap persoalan diharapkan agar ada jalan keluarnya. Sehingga situasi yang dianggap rawan dalam perpolitikan bisa dikurangi, bahkan diharapkan aman dan damai.
"Memang di Bali itu masyarakatnya heterogen. Yang memancing situasi jadi rawan adalah soal SARA. Oleh karena itu dalam setiap hajatan politik, kami selalu melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama, sehingga melalui ceramah dan sosialisasi mereka diharapkan kondisi Pulau Dewata berjalan aman," ucapnya.
Adi Wiryatama meyakinkan bahwa hajatan Pemilu Pemilihan Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden akan berjalan lancar dan damai di Bali.
"Hal tersebut kami analisa dari pelaksanaan Pilkada 2018. Masyarakat Bali pasti memikirkan soal pekerjaan di sektor pariwisata, karena jika terjadi kerawanan dalam demokrasi, maka kekhawatiran wisatawan tak akan datang ke Pulau Dewata. Karena sebagian besar warga Bali bergantung dari sektor pariwisata. Itulah kami rasa pola pikir masyarakat Bali dalam menyikapi perpolitikan," ujar politikus PDIP.
Sementara itu, pimpinan rombongan Sespemti Polri, Irjen Pol Suroso Hadi Siswoyo yang juga Widyasuara Utama itu mengatakan pihaknya datang ke DPRD Bali ingin mengetahui lebih banyak terkait penanganan kerawanan saat menjelang dan sesudah Pilkada 2018.
"Kami ingin lebih mendalam untuk mengetahui mengenai situasi saat Pilkada Bali 2018. Karena itu kami bertemu dengan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama," ucapnya.
Selain itu, kata dia, kegiatan ke daerah bagi peserta Sespemti Polri adalah untuk mengimplementasikan materi tertulis yang diberikan para widyasuara, sehingga wajib turun ke lapangan.
"Kalau kami cermati di Bali, pelaksanaan Pilkada 2018 memang berjalan lancar dibanding dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Mudah-mudahan Bali menjadi contoh dalam berdemokrasi ke depannya. Apalagi tahun 2019 juga ada hajatan Pemilu Pileg dan Pilpres. Semoga tetap aman dan damai," katanya.(ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018