Gianyar (Antaranews Bali) - Kabupaten Ganyar, Bali kembali meraih predikat sebagai Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) yaitu mampu mempertahankan peringkat Nindya bersama 11 kabupaten/kota se-Indonesia.
   
Selain itu juga meraih penghargaan Puskesmas dengan Pelayanan Ramah Anak untuk Puskesmas Tegalllang 1. Penghargaan diserahkan  langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, bertepatan dengan Peringatan Hari Anak Nasional, di Dyandra Convention Center, Surabaya Senin, (23/7).
   
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan  Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Gianyar, Ir. Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu, MT ketika dihubungi seusai menerima penghargaan menjelaskan, penghargaan yang diterima tidaklah bersifat instan. Namun merupakan kerja keras seluruh instansi terkait dan masyarakat guna mewujudkan Kabupaten Gianyar yang layak anak.
   
Untuk predikat Nindya menurut Cok Trisnu, Kabupaten Gianyar telah mendapatkannya sebagai KLA tingkat Nindya pada peringatan Hari Anak Nasional tahun 2017 lalu. Dan kini, dengan penuh tekad dan segala usaha predikat itu tetap bisa dipertahankan. Ditambahkan juga, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Gianyar dalam upya mewujudkan Kabupaten Gianyar yang ramah anak, seperti menerbitkan perda juga peraturan Bupati serta berbagai sarana dan prasarana yang mendukungnya.
   
Kedepan menurut Cok Trisnu, Pemkab Gianyar tetap berkomitmen ingin mewujudkan Kabupaten Gianyar sebagai KLA, untuk itu ia berharap peran serta seluruh OPD untuk selalu mendukung kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi hak anak.
   
"Peran swasta seperti APSAI (Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia) juga sangat berkontribusi dalam pemenuhan hak anak di Kabupaten Gianyar, kedepan saya harap peran sertanya dapat lebih ditingkatkan," ujar Cok Trisnu.
   
Dilanjukan, untuk mempromosikan KLA agar semua masyarakat tahu bahwa Pemkab Gianyar tetap berkomitmen untuk memenuhi hak-hak anak, baik itu pemenuhan hak anak maupun perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi, diperlukan dukungan dari semua pihak terkait seperti melalui pemasangan Baliho di tempat strategis, dan pemasangan iklan pesan pesan tentang tumbuh kembang anak di tempat umum serta tempat yang mudah dilihat oleh masyrakat.
   
Selain itu juga sistem Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) agar dimulai dari lingkungan banjar sampai tingkat kabupaten.
   
Kabid Perlindungan Anak Dinas P3AP2KB, Anak Agung Istri Sri Laksmi Paramitha Dewi juga menambahkan, terkait penghargaan yang diraih oleh Puskesmas Tegallalang 1 sebagai Puskesmas dengan Pelayanan Ramah Anak, hal ini juga tidak diraih dengan mudah.
   
Namun berkat kerja keras mereka memberikan pelayanan yang ramah terhadap anak. Puskesmas Tegallalang 1 telah memenuhi 16 indikator penilaian puskesmas ramah anak (PRA) salah satunya ada ruang pelayanan ramah anak yang terpisah dari gedung pelayanan medis (medukung konsep memisahkan anak yang sehat dan sakit, memutuskan mata rantai penularan).
   
Adanya program inovasi CHIEP (Children Invitasion and Education Program) dimana anak TK/PAUD diundang ke puskesmas untuk inisiasi dini pengenalan puskesmas dan pembelajaran untuk hidup bersih dan sehat. Juga memberikan pengalaman yang tidak menakutkan bagi anak-anak bila mereka berkunjung ke puskesmas. (*)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018