Denpasar (Antaranews Bali) - Sebanyak 57 sanggar atau komunitas seni di Pulau Dewata akan memeriahkan ajang seni "Bali Mandara Mahalango V" yang berlangsung pada 22 Juli hingga 28 Agustus 2018 di Taman Budaya, Denpasar.

"Bali Mandara Mahalango (BMN) yang digelar untuk kelima kalinya ini merupakan ajang bergengsi yang menampilkan berbagai macam kesenian pilihan dan unggulan serta kesenian tradisional Bali," kata Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Ni Wayan Sulastriani, di Denpasar, Jumat.

Menurut Sulastriani, lewat acara yang akan digelar selama 38 hari tersebut, sekaligus untuk memberikan ruang berkesenian bagi berbagai kelompok dan komunitas seni di Pulau Dewata, sehingga dapat lebih diapresiasi masyarakat.

"Yang tak kalah penting, untuk mengoptimalkan fungsi Taman Budaya sebagai Pusat Kesenian dan Budaya Bali. Apalagi BMN dibuka sehari setelah pelaksanaan Pesta Kesenian Bali," ucapnya.

Yang istimewa dari BMN kali ini, lanjutnya, setiap pekan atau minggu akan dipersembahkan materi seni yang berbeda-beda. Seperti pada minggu pertama diawali dengan Gelar Seni Kolaborasi, yakni seni-seni yang bersifat kreasi dan inovasi yang akan menampilkan karya-karya seniman muda. Selanjutnya pada pekan kedua diisi dengan Gelar Seni Klasik Unggulan.

Minggu ketiga akan menampilkan Gelar Seni Pertunjukan Pariwisata, dengan harapan supaya tumbuh nanti seni-seni pariwisata baru selain Barong, Kecak, dan Legon.

Selanjutnya, pada pekan keempat diisi dengan Gelar Seni Teater, dan minggu terakhir diisi dengan Gelar Seni Kerakyatan. Di samping itu, masih ada juga Gelar Seni Musik dan Gambelan, serta Busana Teatrikal, yang secara total selama lima pekan pelaksanaan BMN akan diisi penampilan 57 sekaa/sanggar/komunitas seni.

Dalam penyelenggaraan BMM V yang juga bertepatan dengan suasana HUT Provinsi Bali pada 14 Agustus, dan HUT Kemerdekaan RI maka selama lima hari akan digelar Joged Mebarung (dua kelompok) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Denpasar. Nantinya, setiap kabupaten/kota akan mengirimkan satu wakilnya dalam Joged Mebarung ini.

"Selain Pesta Kesenian Bali, Bali Mandara Nawanatya, dan sekarang ini Bali Mandara Mahalango, merupakan tiga event budaya yang penting untuk mewadahi para seniman, sekaligus untuk terus memupuk kecintaan masyarakat terhadap seni dan budaya yang adiluhung.

Oleh karenanya, tahun-tahun ke depan kami harapkan kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut," kata Sulastriani.

Sementara itu, Prof Dr I Made Bandem selaku salah satu kurator Bali Mandara Mahalango V mengatakan untuk persiapan penyelenggaraan acara tersebut telah dilakukan dengan matang, dan tim telah berusaha melakukan seleksi dengan ketat sehingga bisa jauh dari kesan monoton.

"Sesuai harapan Bapak Gubernur agar tidak bernuansa monoton. Kami dari tim kurator, sudah berhasil memetakan ketiga festival itu. PKB mayoritas diisi dengan seni tradisi yang bersifat pelestarian, sedangkan Mahalango lebih pada kesenian populer, dan Nawanatya diisi dengan penampilan seni kontemporer," ujarnya.

Sedangkan terkait dengan acara Pembukaan BMN V pada 22 Juli mendatang di Panggung Terbuka Ardha Candra Denpasar, dimulai pukul 19.30 Wita akan diisi dengan Pagelaran Kesenian Kolosal Drama Musikal berjudul "Prabu Nala Sengap" yang akan dibawakan Persatuan Artis, Musisi, Pencipta Lagu dan Insan Seni (Pramusti) Bali.

"Penampilan kali ini merupakan kesempatan yang keempat kalinya bagi Pramusti Bali untuk mengisi Pembukaan Bali Mandara Mahalango. Pagelaran ini konsepnya lebih kepada drama komedi dengan para pemainnya adalah para artis, penyanyi, maupun pelawak yang sudah populer di kalangan masyarakat Bali," kata Ketua Pramusti Bali I Gusti Ngurah Murthana (Rahman).

Para pemain dalam drama komedi yang akan berlangsung selama dua jam itu diantaranya Sengap, Sokir, Cedil, Codet, Joblar, Ayu Petong, Sampik, Jibo, Kumis, MKP Bali, STI Bali, Manik, Gek Trias, Prida Dewi, AA Rakadanu, Wayan Seraya, Ayu Saraswati, Dek Ulik, Rahtwo XXX, Galuh Bilen, Dua Januadi, AA Raka Sidan dan artis-artis Pramusti Bali lainnya.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018