Badung (Antaranews Bali) - Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, Bali, melarang keras berbagai kegiatan yang bersifat perpeloncoan dan tindak kekerasan lain dalam pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) bagi siswa baru tahun ajaran 2018/2019.

"Pelaksanaan PLS ini untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, seperti aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah. Jadi kami melarang adanya kegiatan yang bersifat perpeloncoan atau tindakan kekerasan,” ujar Ketua Panitia PLS Badung, I Ketut Widia Astika di Mangupura, Badung, Selasa.

Selain itu, menurut Widia Astika yang juga merupakan Kepala Disdikpora Badung, PLS bermanfaat untuk mengenali potensi diri siswa serta menumbuhkan motivasi, semangat, cara belajar efektif dan mengembangkan interaksi positif antara siswa dan warga sekolah lainnya. 

“Kegiatan PLS juga dapat menumbuhkan perilaku positif, antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedesiplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja dan semangat gotong royong,” jelasnya.

Widia Astika menjelaskan, PLS dilatar belakangi UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 

“Dalam mewujudkan amanat tersebut, untuk mengenalkan siswa dengan kegiatan dan program sekolah dengan suasana yang baru, maka diselenggarakan kegiatan PLS bagi siswa baru sebagai langkah awal pelaksanaan pendidikan di Kabupaten Badung,” ungkapnya.

Sementara itu, Asisten II Setda Badung, Dewa Made Apramana mengatakan, PLS bagi siswa baru yang dilaksanakan secara serentak di Badung sebagai momentum penting yang merupakan wujud komitmen Pemkab Badung untuk terus berikhtiar membangun pendidikan yang berlandaskan kebudayaan nasional. 

“Kami yakin bahwa kebudayaan yang maju akan membuat pendidikan kuat, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, mari satukan tekad untuk menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan dengan disertai niat yang ikhlas serta usaha yang keras tak kenal lelah dalam mengabdi di dunia pendidikan,” katanya. (ed)

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018