Denpasar (Antaranews Bali) - Kelompok musik Antrabez atau "Anak Terali Besi" yang beranggotakan warga binaan Lapas Kerobokan, Bali, siap menyuarakan untuk anti-narkoba dan kekerasan melalui sebuah konser yang akan digelar pada Minggu (8/7) mendatang.
"Ide saya dalam acara ini, kami dapat menyuarakan ‘Say No To Drugs and Violence’, karena sekarang sudah saatnya kita perangi semua itu, baik itu narkoba maupun kekerasan," ujar Produser Antrabez, Anom Darsana, di Denpasar, Bali, Sabtu.
Anom mengatakan, aksi kekerasan di Bali akhir-akhir ini sering terjadi. Dan musik merupakan salah satu cara yang ampuh untuk memerangi hal tersebut.
"Sebab musik bukan hal yang mustahil untuk membuat apa yang tidak terdengar menjadi ada sekaligus terdengar, dan acara ini adalah wujud kami dalam memerangi kekerasan dan narkoba," katanya.
Ia juga berterima kasih kepada pihak Hard Rock Cafe, Kuta, Bali, yang telah memberikan kesempatan Antrabez untuk tampil menghibur pengunjungnya sekaligus menyuarakan nilai-nilai positif.
"Antrabez mempunyai peluang yang sama dan bisa tampil di mana saja, termasuk di Hard Rock Café ini. Momen tersebut juga merupakan hal yang baik untuk menerapkan kesetaraan antar-band meskipun personel Antrabez merupakan warga binaan," katanya.
Anom menambahkan, acara konser tersebut akan digelar secara gratis tersebut, sejumlah kelompok musik lain seperti Zio, Supersoda dan Bali Extreme Drum akan juga ikut tampil berkolaborasi.
Sebelumnya, pada bulan Maret 2018 lalu, Antrabez resmi meluncurkan album kedua yang bertajuk "No Limit" yang berkolaborasi dengan sejumlah musisi seperti Igor `Saykoji`, Ayu Laksmi, Jerinx `Superman id Dead`, Robi `Navicula`, Sandrayati Fay, Marshello `The Hydrant`. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Ide saya dalam acara ini, kami dapat menyuarakan ‘Say No To Drugs and Violence’, karena sekarang sudah saatnya kita perangi semua itu, baik itu narkoba maupun kekerasan," ujar Produser Antrabez, Anom Darsana, di Denpasar, Bali, Sabtu.
Anom mengatakan, aksi kekerasan di Bali akhir-akhir ini sering terjadi. Dan musik merupakan salah satu cara yang ampuh untuk memerangi hal tersebut.
"Sebab musik bukan hal yang mustahil untuk membuat apa yang tidak terdengar menjadi ada sekaligus terdengar, dan acara ini adalah wujud kami dalam memerangi kekerasan dan narkoba," katanya.
Ia juga berterima kasih kepada pihak Hard Rock Cafe, Kuta, Bali, yang telah memberikan kesempatan Antrabez untuk tampil menghibur pengunjungnya sekaligus menyuarakan nilai-nilai positif.
"Antrabez mempunyai peluang yang sama dan bisa tampil di mana saja, termasuk di Hard Rock Café ini. Momen tersebut juga merupakan hal yang baik untuk menerapkan kesetaraan antar-band meskipun personel Antrabez merupakan warga binaan," katanya.
Anom menambahkan, acara konser tersebut akan digelar secara gratis tersebut, sejumlah kelompok musik lain seperti Zio, Supersoda dan Bali Extreme Drum akan juga ikut tampil berkolaborasi.
Sebelumnya, pada bulan Maret 2018 lalu, Antrabez resmi meluncurkan album kedua yang bertajuk "No Limit" yang berkolaborasi dengan sejumlah musisi seperti Igor `Saykoji`, Ayu Laksmi, Jerinx `Superman id Dead`, Robi `Navicula`, Sandrayati Fay, Marshello `The Hydrant`. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018