Negara, (Antaranews Bali) - Penyelundupan sapi Bali dilakukan oknum tidak bertanggung jawab untuk melanggar kuota yang sudah ditentukan Pemerintah Provinsi Bali, terkait pengiriman sapi tersebut keluar daerah.
     
"Tidak ada hubungan antara biaya yang harus dikeluarkan saat sapi melewati pemeriksaan karantina, dengan penyelundupan. Biaya pemeriksaan oleh kami sangat murah," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Wilayah Kerja Gilimanuk Ida Bagus Eka Ludra, Rabu.
     
Ia mengatakan, untuk setiap 15 ekor sapi, pihaknya hanya memungut biaya Rp107 ribu serta sapi yang dibawa dipastikan aman dari penyakit yang dapat menular ke manusia.
     
Setelah diperiksa, menurutnya, sapi yang hendak dibawa ke Pulau Jawa lewat Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana tersebut mendapatkan sertifikat kesehatan sehingga perjalanannya lancar sampai ke tujuan.
     
"Dengan membawa surat keterangan kesehatan dari karantina, sebenarnya banyak yang diuntungkan. Selain sopir yang tidak akan berurusan dengan balai karantina daerah lain, konsumen yang mengkonsumsi daging sapi juga aman," katanya.
     
Untuk sapi bali, ia mengatakan, selain pemeriksaan kesehatan, juga usia ternak tersebut yang boleh dikirim keluar daerah minimal empat tahun serta berjenis kelamin jantan.
     
Ia mengungkapkan, untuk menjaga populasi sapi bali, pemerintah juga memberikan batasan pengiriman sapi setiap bulan termasuk melarang sapi betina dibawa keluar Bali.
     
"Penyelundupan dilakukan agar bisa melanggar kuota yang sudah ditetapkan, serta tanpa melihat jenis kelamin. Kalau tidak diatur kuota maupun jenis kelaminnya, lama kelamaan sapi bali akan habis," katanya.
     
Sapi yang keluar bali lewat penyelundupan, katanya, juga tidak bisa dijamin kesehatan dagingnya saat dikonsumsi manusia.
     
Para oknum, ujarnya, hanya mengejar keuntungan yang besar, karena harga sapi betina lebih murah dibanding sapi jantan, sementara saat sudah menjadi daging harganya sama.
     
Dari pemeriksaan pengiriman sapi yang masuk ke pihaknya, ia mengatakan, rata-rata dengan tujuan Jakarta, yang bisa mencapai ribuan ekor setiap bulan.
     
Selain sapi, balai karantina ini juga melayani pemeriksaan pengiriman untuk binatang ternak babi, ayam dan hewan lain kecuali ikan.
     
Penyelundupan sapi bali ke Pulau Jawa disinyalir dilakukan lewat wilayah pesisir dengan menggunakan perahu tradisional, dengan jumlah lumayan besar.(GBI)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018