Negara (Antaranews Bali) - Otoritas Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali menyiapkan uang receh ratusan juta rupiah sebagai kembalian saat pemudik membeli tiket.
"Meskipun sepele, seringkali tiadanya uang kembali menghambat pemudik yang membeli tiket. Kami siapkan uang kembalian hingga Rp200 juta," kata Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang yang juga membawahi Pelabuhan Gilimanuk Elvi Yoza, Senin.
Ia mengatakan, pemudik yang cenderung datang berombongan membutuhkan pelayanan cepat, salah satunya saat membeli tiket dengan nilai uang yang membutuhkan pengembalian.
Menurutnya, saat uang kembalian tidak tersedia, petugas loket tiket harus mencari dulu sehingga menghambat pengguna jasa pelabuhan untuk masuk ke kapal.
"Uang kecil untuk pengembalian sangat penting, apalagi saat kendaraan padat masuk ke pelabuhan seperti arus mudik sekarang," katanya.
Untuk harga tiket, PT ASDP Indonesia Ferry mematok Rp6500 untuk penumpang dewasa, sepeda motor Rp37 ribu dan mobil kecil Rp159 ribu.
Ia mengaku, untuk mendapatkan uang kecil sebagai pengembalian, pihaknya bekerjasama dengan salah satu bank sebagai pemasok uang tersebut.
Meskipun di loket tiket petugas sudah siap dengan uang pengembalian, ia mengimbau pengguna jasa pelabuhan untuk membayar dengan uang sesuai harga tiket agar pelayanan lebih cepat.
"Kalau membayar dengan uang sesuai harga tiket, petugas kami tidak perlu lagi menghitung uang pengembalian sehingga kendaraan lebih cepat masuk pelabuhan," katanya.
Sementara itu, situasi arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk sebagai pintu gerbang Bali menuju Pulau Jawa masih lancar tanpa ada antrean panjang kendaraan.
Meskipun demikian, otoritas pelabuhan bersama institusi terkait seperti Polres Jembrana tetap bersiap dan berjaga jika mendadak terjadi lonjakan kendaraan yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Meskipun sepele, seringkali tiadanya uang kembali menghambat pemudik yang membeli tiket. Kami siapkan uang kembalian hingga Rp200 juta," kata Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang yang juga membawahi Pelabuhan Gilimanuk Elvi Yoza, Senin.
Ia mengatakan, pemudik yang cenderung datang berombongan membutuhkan pelayanan cepat, salah satunya saat membeli tiket dengan nilai uang yang membutuhkan pengembalian.
Menurutnya, saat uang kembalian tidak tersedia, petugas loket tiket harus mencari dulu sehingga menghambat pengguna jasa pelabuhan untuk masuk ke kapal.
"Uang kecil untuk pengembalian sangat penting, apalagi saat kendaraan padat masuk ke pelabuhan seperti arus mudik sekarang," katanya.
Untuk harga tiket, PT ASDP Indonesia Ferry mematok Rp6500 untuk penumpang dewasa, sepeda motor Rp37 ribu dan mobil kecil Rp159 ribu.
Ia mengaku, untuk mendapatkan uang kecil sebagai pengembalian, pihaknya bekerjasama dengan salah satu bank sebagai pemasok uang tersebut.
Meskipun di loket tiket petugas sudah siap dengan uang pengembalian, ia mengimbau pengguna jasa pelabuhan untuk membayar dengan uang sesuai harga tiket agar pelayanan lebih cepat.
"Kalau membayar dengan uang sesuai harga tiket, petugas kami tidak perlu lagi menghitung uang pengembalian sehingga kendaraan lebih cepat masuk pelabuhan," katanya.
Sementara itu, situasi arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk sebagai pintu gerbang Bali menuju Pulau Jawa masih lancar tanpa ada antrean panjang kendaraan.
Meskipun demikian, otoritas pelabuhan bersama institusi terkait seperti Polres Jembrana tetap bersiap dan berjaga jika mendadak terjadi lonjakan kendaraan yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018