Denpasar (Antaranews Bali) - Kepolisian Daerah Bali menggelar doa bersama dengan segenap lintas agama di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Kamis, dalam rangka mewujudkan Pilkada 2018 di Pulau Dewata dapat berjalan aman dan damai.
"Pesta demokrasi harus berjalan dengan damai, sehingga dengan doa bersama ini dapat mewujudkan apa yang yang diharapkan semua pihak agar berjalan dengan lancar," kata Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen (Pol) Petrus Reinhard Golose dalam sambutannya di Denpasar.
Kegiatan doa bersama yang dihadiri lima pembuka agama, dua pasangan calon (Koster-Ace dan Mantra-Kerta), anggota TNI, KPU Bali, pemangku kepentingan terkait dan tokoh masyarakat ini dilakukan sebagai wujud mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam proses tahapan pilkada berlangsung.
"Setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda dalam setiap pentahapan pelaksanaan Pilkada dan diharapkan tidak ada konflik sosial dalam pelaksanaannya baik secara horisontal dan vertikal," ujarnya.
Untuk mewujudkan hal ini, memang perlu identifikasi segala kemungkinan yang terjadi dan dengan doa bersama yang dihadiri pasangan calon dan pendukungnya agar menjaga bersama-sama Pulau Dewata ini yang sudah sangat minim pelanggaran setiap pelaksanaan Pilkada-nya.
Dihadapan ribuan peserta yang hadiri dalam acara itu, jenderal bintang dua itu mengharapkan dalam pencoblosan yang berlangsung pada 27 Juni 2018, tidak ada permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaannya.
"Kami segenap jajaran kepolisian dibantu TNI, siap mengamankan jalannya pelaksanaan Pilkada di Bali dan diharapkan juga mendapat dukungan `stakeholder` (pemangku kepentingan) lainnya dalam upaya ini," tuturnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh pihak menjaga kedamaian dan kelanggengan pelaksanaan Pilkada di Bali agar Kamtibnas dapat terwujud dan perlu dibangun sistem berjejaring untuk mengamankan Pilkada ini.
"Dengan doa bersama untuk Pilkada Bali ini, dapat membuka hati dan pikiran bersama dalam mewujudkan kelanggenagn Pulau Dewata dan untuk masa depan anak cucu kita dengan memilih pemimpin yang akan menjadi nahkoda di Bali," ujarnya.
Ia meminta kepada semua pihak dan masyarakat, siapapun yang terpilih menjadi pemimpin Bali nanti dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Pulau Dewata.
"Seluruh komponen masyarakat Bali harus turut ambil bagian dalam menciptakan situasi yang kondusif dalam mewujudkan pesta demokrasi yang aman dan damai," katanya.
Dengan bersama-sama tundukkan kepala dan memanjatkan doa bersama untuk Pilkada di Bali agar berjalan lancar ini dengan keyakinannya masing-masing, diharapkan juga menjaga cinta kasih sesama umat di Pulau Dewata.
"Kita menjaga Bali ini tanpa pamrih dan kita tunjukkan kepada daerah lain, tidak akan ada konflik sosial secara vertikal atau horizontal di Pulau Bali ini," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Pesta demokrasi harus berjalan dengan damai, sehingga dengan doa bersama ini dapat mewujudkan apa yang yang diharapkan semua pihak agar berjalan dengan lancar," kata Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen (Pol) Petrus Reinhard Golose dalam sambutannya di Denpasar.
Kegiatan doa bersama yang dihadiri lima pembuka agama, dua pasangan calon (Koster-Ace dan Mantra-Kerta), anggota TNI, KPU Bali, pemangku kepentingan terkait dan tokoh masyarakat ini dilakukan sebagai wujud mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam proses tahapan pilkada berlangsung.
"Setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda dalam setiap pentahapan pelaksanaan Pilkada dan diharapkan tidak ada konflik sosial dalam pelaksanaannya baik secara horisontal dan vertikal," ujarnya.
Untuk mewujudkan hal ini, memang perlu identifikasi segala kemungkinan yang terjadi dan dengan doa bersama yang dihadiri pasangan calon dan pendukungnya agar menjaga bersama-sama Pulau Dewata ini yang sudah sangat minim pelanggaran setiap pelaksanaan Pilkada-nya.
Dihadapan ribuan peserta yang hadiri dalam acara itu, jenderal bintang dua itu mengharapkan dalam pencoblosan yang berlangsung pada 27 Juni 2018, tidak ada permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaannya.
"Kami segenap jajaran kepolisian dibantu TNI, siap mengamankan jalannya pelaksanaan Pilkada di Bali dan diharapkan juga mendapat dukungan `stakeholder` (pemangku kepentingan) lainnya dalam upaya ini," tuturnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh pihak menjaga kedamaian dan kelanggengan pelaksanaan Pilkada di Bali agar Kamtibnas dapat terwujud dan perlu dibangun sistem berjejaring untuk mengamankan Pilkada ini.
"Dengan doa bersama untuk Pilkada Bali ini, dapat membuka hati dan pikiran bersama dalam mewujudkan kelanggenagn Pulau Dewata dan untuk masa depan anak cucu kita dengan memilih pemimpin yang akan menjadi nahkoda di Bali," ujarnya.
Ia meminta kepada semua pihak dan masyarakat, siapapun yang terpilih menjadi pemimpin Bali nanti dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Pulau Dewata.
"Seluruh komponen masyarakat Bali harus turut ambil bagian dalam menciptakan situasi yang kondusif dalam mewujudkan pesta demokrasi yang aman dan damai," katanya.
Dengan bersama-sama tundukkan kepala dan memanjatkan doa bersama untuk Pilkada di Bali agar berjalan lancar ini dengan keyakinannya masing-masing, diharapkan juga menjaga cinta kasih sesama umat di Pulau Dewata.
"Kita menjaga Bali ini tanpa pamrih dan kita tunjukkan kepada daerah lain, tidak akan ada konflik sosial secara vertikal atau horizontal di Pulau Bali ini," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018