Singaraja (Antaranews Bali) - Civitas akademika Undiksha Singaraja mengeluarkan pernyataan sikap dan mengecam keras aksi teroris di Surabaya dan Sidoarjo yang tidak berperikemanusiaan sehingga harus segera dilakukan upaya-upaya yang sistemik dan massif oleh kita semua, terutama aparat penegak hukum untuk menghindari meluasnya rasa takut di masyarakat.
   
Pernyatan sikap itu disampaikan Rektor Undiksha Nyoman Jampel didampingi semua wakil rektor di Singaraja, Selasa.
   
Jampel mengatakan, maraknya teror dan aktivitas radikalisme yang telah membuat keresahan di tengah masyarakat saat ini merupakan sebuah pengingkaran akan kontrak kedamaian dan kebersamaan sebagai keluarga besar bangsa Indonesia yang telah kita sepakati saat Proklamasi dikumandangkan oleh para pendiri bangsa yang terhormat.
   
"Munculnya gerakan terorisme dengan penanda kegiatan-kegiatan pembunuhan dan terror bagi kami adalah sebuah tindakan yang jauh dari rasa perikemanusiaan dan keharmonisan yang telah menjadi ciri khas bangsa kita," katanya.
   
Untuk itu, kalangan akademisi dengan segenap jajaran civitas akademika Undiksha Singaraja menyatakan sikap bahwa pengeboman yang dilakukan di Surabaya, Didoarjo, dan tindakan yang tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh kalangan teroris di Mako Brimob Jakarta adalah tindakan biadab dan harus segera dilakukan upaya-upaya yang sistemik dan massif oleh kita semua, terutama apartat penegak hukum, untuk menghindari meluasnya rasa takut dan di kalangan masyarakat.
   
Selain itu, tindakan pengeboman yang dilakukan oleh para teroris di Surabaya merupakan sebuah pengingkaran atas hak hidup sesama manusia dan terkutuk dari sisi ajaran agama manapun.
   
"Untuk itu kami semua berdiri dan menyatakan sikap penolakan terhadap keberadaan mereka yang memaksakan kehendak atas dalil ajaran tertentu yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai idiologi bangsa. Untuk itu, kami serukan, tindak tegas segala bentuk pemikiran, sikap, dan perilaku terorisme di bumi pertiwi tercinta," ujarnya.
   
Jampel menambahkan, segala bentuk tindakan terror apapun dan dimanapun yang telah menciderai keluhuran nilai-nilai kemanusiaan dan idiologi Pancasila, tidak pantas ada di atas bumi Indonesia yang suci dan terhormat ini.
   
"Untuk itu, kami berharap aparat hukum dapat dengan cepat dan tegas dan kami mendukung sepenuhnya untuk meniadakan segala bentuk perilaku yang secara nyata telah melakukan pengingkaran atas kebhinekaan dan Pancasila yang telah menjadi simbolisme kenegaraan kita selama ini," katanya.
   
Kalangan akademisi Undiksha untuk mengajak semua masyarakat untuk selalu waspada dan mawas diri terhadap segala bentuk informasi yang bohong dan memperkeruh situasi sehingga memicu terjadinya ketakutan massal serta ketidaknyamanan di masyarakat.
   
"Untuk itu, sikap bijak dan ajeg dalam menyikapi serta menyimak informasi di jejaring social adalah salah satu kunci bagi kita semua untuk terhindar dari provokasi pihak-pihak tertentu yang sengaja menciptakan kegaduhan sosial di masyarakat," katanya.
   
Terakhir, Jampel menghimbau kepada segenap civitas akademika Undiksha untuk selalu mawas diri dan berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan di wilayahnya masing-masing demi terbangunnya keharmonian di masyarakat. (WDY)

Pewarta: Made Adnyana

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018