Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Pusat menjamin produksi ayam di peternak tetap tersedia dan harga daging ayam di pasaran menjelang Hari Raya Lebaran di Pulau Dewata, stabil atau tidak mengalami lonjakan.

"Saya menjamin di Bali produksi dan harga ayam stabil menjelang lebaran, karena saya meminta Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) di Bali agar menekan harga daging ayam pada level stabil. Namun, kami tetap berpihak kepada peternak dan konsumen," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Drh I Ketut Diarmita di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, untuk menjaga kestabilan harga daging ayam di pasaran harus mengetahui berapa kebutuhan di masyarakat,  untuk Bali saja membutuhkan sembilan juta ton daging ayam per bulan.

Pihaknya juga sudah membahas dengan anggota DPRD Bali sebelumnya, bahwa apabila ada peternak ingin memperpanjang masa panen ayam maka pemerintah sudah menyiapkan kebutuhan para peternak itu untuk menjaga ketersediaan ayam ini.

"Saya tidak mau sampai terjadi kekurangan pasokan, karena harapan saya menjelang lebaran stok daging ayam tetap tersedia dan kami menyarankan kepada peternak ayam tidak memainkan harga pasar," katanya.

Terkait pemberian antibiotik imbuhan pakan kepada ayam yang melebihi batas, ia mengatakan sangat merugikan konsumen, karena yang dilindungi pemerintah adalah masyarakatnya dan langkah-langkah yang disarankan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan agar menggunakan probiotik untuk diberikan kepada ayam.

Pihaknya juga telah meminta petugas terkait untuk melakukan survei pembanding bagaimana perbedaan hasil pemberian pakan ayam secara herbal atau prebiotik dibandingkan dengan AGP, agar para peternak ayam tidak beropini.

"Ini sekarang yang menjadi keluhan adalah pemberian AGP dan kami menyarankan agar dilakukan pemberian vaksin," ujarnya.

Terkait adanya keluhan dari pengusaha rumah potong ayam yang sebelumnya sempat demo agar harga ayam tidak melonjak, pihaknya sudah menyarankan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali agar mengakomodasi semua dengan transparan dan profesional tanpa keberpihakan.

Oleh karena itu sudah dilakukan, kata dia, tidak menimbulkan gejolak harga daging ayam di pasaran. Mengingat saat ini harga jual ayam di peternak kepada pengusaha rumah potong hewan kisaran Rp21.000 per kilogram.

Ia berharap mulai pekan ini, harga ayam sudah turun di pasaran. Mengingat pemerintah sudah menetapkan harga standar ayam yang masih hidup itu Rp19.000 per kilogramnya. Oleh karenanya, saya menekankan harga ayam tidak melebihi batas yang telah ditetapkan atau stabil wajar.

Pihaknya menargetkan, pekan ini harga daging ayam di agen rumah potong ke pasaran (ritel) tidak melebihi harga Rp24.000 per kilogramnya. "Saya tidak ingin ada sampai terjadi permasalah harga daging ayam di Bali, apalagi sampai demo karena kami serius dalam hal ini," ujarnya. (WDY)

Pewarta: I Made Surya

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018