Kuta (Antaranews Bali) - Kementerian Pariwisata menargetkan dapat menarik 700 ribu kunjungan wisatawan dari India berlibur di Indonesia dengan pintu masuk utama melalui Bali, setelah dibukanya penerbangan langsung dari Mumbai menuju Denpasar.

"Sekarang sudah ada penerbangan langsung maka saya optimistis kenaikan akan tercapai," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana di Denpasar, Selasa.

Menurut Pitana, selama lima tahun terakhir pertumbuhan wisatawan India ke Indonesia tergolong besar dan hingga setahun terakhir tumbuh 29 persen.

Tahun lalu, kata dia, kunjungan wisatawan dari India ke Indonesia mencapai sekitar 485 ribu orang, sekitar 272 ribu orang di antaranya masuk melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Meski sebelumnya belum ada penerbangan langsung di Bali dari India, namun pertumbuhan wisatawan dari negeri dengan ikon Taj Mahal itu mengunjungi Pulau Dewata paling tinggi yakni 45,5 persen dibandingkan tahun 2016.

Tingginya jumlah kunjungan wisatawan India itu menggeser posisi Jepang dan kini bertengger di posisi ketiga negara terbanyak mengunjungi Bali setelah China dan Australia.

Meski mengalami pertumbuhan yang signifikan, namun pencapaian tersebut masih tergolong kecil karena potensi wisatawan India bepergian keluar negeri, lanjut Pitana, mencapai sekitar 10 juta orang.

"Dari sekitar 300 juta orang kaya di India, 100 juta di antaranya orang kaya baru," ucapnya saat menyambut penerbangan perdana Garuda Indonesia dari Mumbai menuju Bali.

Sebagian besar wisatawan India, kata dia, melakukan kegiatan wisata dengan grup seperti wisata keluarga, ziarah atau relijius, paket pernikahan, wisata budaya hingga wisata minat khusus bulan madu.

"Wisatawan India itu menyukai hal relijius. Di India Timur ada upacara `Bali Yatra` setiap tahun. Mereka melepas bunga dan perahu ke laut yang diharapkan menuju Bali," ucapnya.

Kedekatan hubungan budaya khususnya antara Bali dan India tersebut, lanjut dia, juga banyak menarik minat mereka berwisata di Pulau Dewata.

Sementara itu terkait kualitas, pengeluaran belanja wisatawan India, kata dia, rata-rata mencapai sekitar 903 dolar AS per orang per kunjungan dengan lama tinggal mencapai rata-rata lima hingga enam hari.

Untuk itu, Pitana mengharapkan agar maskapai lain membuka penerbangan langsung tidak hanya dari Mumbai tetapi kota lainnya di India seperti New Delhi dan Chennai. (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018