Gianyar (Antaranews Bali) - Palang Merah Indonesia Kabupaten Gianyar, Bali, menerima permintaan sebanyak 8.700 kantong darah selama tahun 2017, namun baru dapat terpenuhi hanya 5.687 kantong untuk membantu pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kekurangannya 3.013 kantong darah terpaksa harus dipenuhi keluarga pasien dengan sistem donor daerah pengganti," kata Ketua Pengurus PMI Kabupten Gianyar, dr Cokorda Gede Wisnu Parta pada Musyawarah Kerja Kabupaten (Mukerkab) tahun 2018 di Ruang Sidang Kantor Bupati Gianyar, Senin.

Ia mengatakan, kebutuhan darah yang tidak dapat terpenuhi itu akibat masih kurangnya jumlah donor sukarela, yakni tercatat 1.762 orang untuk tahun 2017.

Selain itu Palang Merah Indonesia (PMI) Gianyar juga menghadapi masalah ketidaktersediaan gedung yang memadai untuk menjamin mutu keamanan produk darah yang perlu menerapkan pedoman CPOB. Hal itu mensyaratkan adanya gedung yang memadai untuk memperkecil resiko terkontaminsi.

Cokorda Gede Wisnu Parta menambahkan, dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan yang diemban PMI, bukanlah perkara mudah. Namun memerlukan peranserta aktif dari seluruh jajaran PMI baik pengurus, staf maupun relawan.

Selain itu yang terpenting juga harus ada dukungan pemerintah dan masyarakat untuk kelancaran program-program PMI.

Dalam satu tahun 2017 PMI Kabupaten Gianyar telah menuntaskan berbagai kegiatan yang diprogramkan, baik di markas ataupun di unit tansfusi darah. Yang paling banyak menyita perhatian tahun 2017 ketika terjadi erupsi Gunung Agung yang menyebabkan terjadinya pengungsian besar-besaran ke seluruh wilayah kabupaten/kota se-Bali.

PMI sebagai organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan menjadi garda terdepan membantu pengungsi yang dipusatkan di lokasi pengungsian di Lapangan Sutasoma, Sukawati. "Kami bersama relawan PMI membantu di dapur umum, pemasangan tenda, melakukan kegiatan selter, pemulihan para pengungsi dan lain-lainnya," katanya.

Tidak hanya itu, PMI juga beberapa kali membantu pengungsi di tempat penampungan pengungsi di Tanah Ampo dan pos pengungsian Rendang Karangasem bersama PMI Provinsi Bali.

Dalam menunjang kegiatan Palang Merah, pihaknya bersama pengurus dan relawan banyak sekali mengalami kendala, mengingat sarana dan prasara yang kurang memadai. Salah satunya adalah masalah gedung atau markas PMI yang tidak representatif.

Wakil Ketua PMI Provinsi Bali dr Gusti Lanang Made Rudiartha MHA mengakui dalam melaksanakan program kegiatan PMI perlu dukungan sarana dan prasarana, SDM dan lain-lainnya.

Sedangkan PJ Bupati Gianyar Ketut Rochineng diwakili Kadiskes Kabupaten Gianyar dr IA Cahyani Widyawati mengatakan, musyawarah kerja kabupaten (mukerkab) setiap akhir tahun merupakan suatu bentuk petanggungjawaban dari PMI Kabupaten Gianyar.

Hal ini mutlak dilakukan dalam rangka memberikan rasa kepercayaan masyarakat akan keberadaan PMI Kabupaten Gianyar. (WDY)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018