Gianyar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, melakukan pendataan ulang penyandang disabilitas (berkebutuhan khusus) dan penyandang keterbelakangan mental karena masih banyak yang luput dari perhatian.

"Upaya pendataan ulang itu penting untuk memberikan perhatian kepada mereka, terutama terapi pengobatan dan bantuan secara berkesinambungan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Gianyar, Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu, di Gianyar, Minggu.

Sebelumnya, pihaknya telah menyerahkan bantuan alat-alat perlengkapan sekolah kepada anak-anak penyandang disabilitas dan keterbelakangan mental di Yayasan Widya Guna di Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar.

Bantuan serupa juga diberikan oleh Dharma Wanita dan Tim Penggerak PKK Gianyar yang diterima oleh anak-anak penyandang disabilitas dan keterbelakangan mental didampingi kepala sekolah Yayasan Widya Guna, Made Edi Sasmita.

Lesmana Trisnu menambahkan pendataan ulang itu masih dilakukan mengingat hingga kini belum diketahui secara pasti jumlah penyandang berkebutuhan khusus karena selama ini hanya tinggal di rumah.

Menurut Cok Trisnu, banyak keluarga penyandang disabilitas dan keterbelakangan mental tersebut justru tidak melapor ke kantor desa dengan berbagai alasan kesibukan bekerja dan faktor lainnya.

Untuk itu, pihaknya bersama Dinas Sosial akan melakukan pendataan ulang dan bekerja sama dengan kantor desa untuk memberikan informasi penyandang disabilitas dan keterbelakangan mental di seluruh desa di wilayah Kabupaten Gianyar.

"Selanjutnya, kami akan mengunjungi satu per satu keluarga yang selama ini terkesan menutupi atau tidak peduli dengan anggota keluarga mereka dan memberikan pemahaman betapa pentingnya pengobatan baik dengan cara terapi atau berinteraksi dengan teman-teman lainnya sehingga nantinya mereka bisa mandiri," kata Cok Trisnu.

Ia mengakui Pemkab Gianyar belum memiliki wadah atau ruang untuk menampung mereka, namun sudah berencana membangun tempat khusus menampung penyandang disabilitas. Bahkan sudah mengusulkan membangun Rumah Aman Anak ke Pemerintah Provinsi Bali.

"Kami targetkan hal itu bisa terealisasi tahun 2019 atau setelah pelantikan Bupati Gianyar terpilih," kata Cok Trisnu.

Dia mengaku bersyukur, banyak relawan atau pihak swasta yang memiliki kepedulian dengan membangun yayasan, bahkan dengan donatur dari orang asing. Tentu, pihaknya akan mendukung dan selalu memberikan bantuan secara berkesinambungan untuk keperluan mereka.

Sementara itu, Kabid Perlindungan Anak A.A. Sri Laksmi berencana memfasilitasi tenaga terapi untuk memberikan pelatihan terapi kepada orang tua penyandang disabilitas sehingga ke depan para orang tua mampu menjadi tenaga terapi bagi anak-anak mereka.

"Ini lebih efektif karena orang tua yang selalu mendampingi mereka dan dibutuhkan waktu yang panjang untuk proses kesembuhan," ujar A.A. Sri Laksmi. (*)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018