Denpasar (Antaranews Bali) - Desa Pakraman Nongan, Kabupaten Karangasem, Bali, menggelar ritual "Ngusaba Dalem" di Pura Dalem Kupa dan Pura Dalem Nongan, 18-21 April, sebagai ungkapan rasa syukur warga setempat.
"Ritual `Ngusaba Dalem` itu merupakan rutinitas setiap Bulan Desta sesuai dengan Tahun Saka, sehingga masyarakat Desa Pakraman Nongan melakukan acara keagamaan itu," kata Bendesa (Ketua Adat) Pakraman Nongan, I Gusti Ngurah Wiryanata, di Karangasem, Bali, Selasa.
Ia mengharapkan masyarakat Nongan yang ada di perantauan untuk dapat melakukan persembahyangan bersama selama kegiatan ritual "Nyejer Betara Dalem Kupa dan Nongan" yang sudah ditentukan jadwalnya.
"Rangkaian kegiatan `Ngusaba Dalem` tersebut diawali dengan upakara `melasti` yakni penyucian arca dan benda sakral di sumber air yang dipercaya membawa berkah kesucian, dilanjutkan dengan upacara `pengusaban` di masing-masing pura dalem pada Rabu (18/4)," ujarnya.
Selanjutnya pada Kamis (19/4) dilakukan ritual "memasar" kedua "Betara Dalem Kupa dan Nongan" yang akan melakukan iring-iringan menuju Bale Agung di Pasar Nongan, yakni lokasinya sekitar 4 kilometer sepanjang Jalan Raya Besakih di kawasan tersebut, sekitar pukul 13.00-14.00 Wita.
"Untuk itu kami juga mohon kepada pengguna jalan raya di sepanjang Jalan Raya Besakih atau menuju Pura Agung Besakih untuk mencari jalan alternatif," katanya.
Pihaknya selaku ketua adat minta maaf atas terganggunya perjalanan masyarakat yang akan sembahyang ke Pura Agung Besakih, sebab rangkaian ritual sedang berlangsung di pura terbesar di Pulau Dewata itu.
Pada Jumat (20/4) dilakukan upacara ritual "panganyar" kepada "Betara Dalem", yakni manisfestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).
Berikutnya, pada Sabtu (21/4) digelar "panyineban", yakni seluruh rangkaian ritual keagamaan yang dipusatkan di Bale atau Pasamuan Agung di Pasar Nongan akan kembali ke masing-masing pura tersebut.
"Selama kegiatan tersebut, arus lalu lintas akan mengalami gangguan di sepanjang Jalan Besakih Desa Nongan. Untuk itu kami sekali lagi mohon maaf kepada masyarakat pengguna jalan karena arus lalu lintas dipastikan akan terganggu," katanya.
Ia menambahkan kendaraan pengangkut material galian C bisa mengalihkan perjalanannya lewat Jalan Sidemen menuju Klungkung maupun Denpasar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Ritual `Ngusaba Dalem` itu merupakan rutinitas setiap Bulan Desta sesuai dengan Tahun Saka, sehingga masyarakat Desa Pakraman Nongan melakukan acara keagamaan itu," kata Bendesa (Ketua Adat) Pakraman Nongan, I Gusti Ngurah Wiryanata, di Karangasem, Bali, Selasa.
Ia mengharapkan masyarakat Nongan yang ada di perantauan untuk dapat melakukan persembahyangan bersama selama kegiatan ritual "Nyejer Betara Dalem Kupa dan Nongan" yang sudah ditentukan jadwalnya.
"Rangkaian kegiatan `Ngusaba Dalem` tersebut diawali dengan upakara `melasti` yakni penyucian arca dan benda sakral di sumber air yang dipercaya membawa berkah kesucian, dilanjutkan dengan upacara `pengusaban` di masing-masing pura dalem pada Rabu (18/4)," ujarnya.
Selanjutnya pada Kamis (19/4) dilakukan ritual "memasar" kedua "Betara Dalem Kupa dan Nongan" yang akan melakukan iring-iringan menuju Bale Agung di Pasar Nongan, yakni lokasinya sekitar 4 kilometer sepanjang Jalan Raya Besakih di kawasan tersebut, sekitar pukul 13.00-14.00 Wita.
"Untuk itu kami juga mohon kepada pengguna jalan raya di sepanjang Jalan Raya Besakih atau menuju Pura Agung Besakih untuk mencari jalan alternatif," katanya.
Pihaknya selaku ketua adat minta maaf atas terganggunya perjalanan masyarakat yang akan sembahyang ke Pura Agung Besakih, sebab rangkaian ritual sedang berlangsung di pura terbesar di Pulau Dewata itu.
Pada Jumat (20/4) dilakukan upacara ritual "panganyar" kepada "Betara Dalem", yakni manisfestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).
Berikutnya, pada Sabtu (21/4) digelar "panyineban", yakni seluruh rangkaian ritual keagamaan yang dipusatkan di Bale atau Pasamuan Agung di Pasar Nongan akan kembali ke masing-masing pura tersebut.
"Selama kegiatan tersebut, arus lalu lintas akan mengalami gangguan di sepanjang Jalan Besakih Desa Nongan. Untuk itu kami sekali lagi mohon maaf kepada masyarakat pengguna jalan karena arus lalu lintas dipastikan akan terganggu," katanya.
Ia menambahkan kendaraan pengangkut material galian C bisa mengalihkan perjalanannya lewat Jalan Sidemen menuju Klungkung maupun Denpasar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018