Denpasar (Antaranews Bali) - Asosiasi Manggis Bali untuk pertama kalinya mengekspor buah Manggis ke China pascadibukanya kembali pasar ekspor buah segar itu sejak akhir tahun 2017.
"Pengiriman sekarang sebanyak 30 ton dengan target 40.000 ton buah Manggis hingga akhir musim," kata Ketua Asosiasi Manggis Bali, Jero Putu Tesan saat ditemui di Cargo Benoa, Bali, Kamis.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Manggis yang diekspor saat ini merupakan hasi petani di kawasan Pupuan, Tabanan, Bali.
Produksi dari 6.250 petani Manggis di seluruh Pulau Dewata itu mengakui bahwa jumlah petani dan prduksi manggis setelah ditutup pasar ekspor sejak tahun 2012 sempat mengalami penurunan.
"Namun, dengan permintaan saat ini kami petani di Bali mampu memenuhi permintaan pasar China," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, sudah berkoordinasi dengan protokol di China terkait syarat ekspor buah Manggis sehingga lancar sampai di negara tujuan.
Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Putu Teruna Negara mengatakan, pasar ekspor buah Manggis dari Indonesia sempat ditutup ke China sejak tahun 2012 kerana beberapa hal teknis.
"Pasar ekspor manggis kembali dibuka pada Desember 2017," ujarnya.
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan protokol dan persyaratan lainnya untuk bisa lolos ke pasar internasional terutama China. "China memang pangsa pasar ekspor Manggis terbesar dibanding negara lainnya," ujarnya. (WDY)
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Pengiriman sekarang sebanyak 30 ton dengan target 40.000 ton buah Manggis hingga akhir musim," kata Ketua Asosiasi Manggis Bali, Jero Putu Tesan saat ditemui di Cargo Benoa, Bali, Kamis.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Manggis yang diekspor saat ini merupakan hasi petani di kawasan Pupuan, Tabanan, Bali.
Produksi dari 6.250 petani Manggis di seluruh Pulau Dewata itu mengakui bahwa jumlah petani dan prduksi manggis setelah ditutup pasar ekspor sejak tahun 2012 sempat mengalami penurunan.
"Namun, dengan permintaan saat ini kami petani di Bali mampu memenuhi permintaan pasar China," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, sudah berkoordinasi dengan protokol di China terkait syarat ekspor buah Manggis sehingga lancar sampai di negara tujuan.
Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Putu Teruna Negara mengatakan, pasar ekspor buah Manggis dari Indonesia sempat ditutup ke China sejak tahun 2012 kerana beberapa hal teknis.
"Pasar ekspor manggis kembali dibuka pada Desember 2017," ujarnya.
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan protokol dan persyaratan lainnya untuk bisa lolos ke pasar internasional terutama China. "China memang pangsa pasar ekspor Manggis terbesar dibanding negara lainnya," ujarnya. (WDY)
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018