Denpasar (Antaranews Bali) - Direktur Utama PT Jamkrida Bali Mandara (JBM) I Ketut Widiana Karya mengatakan lembaga penjaminan kredit daerah milik Pemprov Bali yang dipimpinnya berhasil meraih laba hingga Rp4,035 miliar pada 2017.

"Tahun lalu yang merupakan tahun ke-7 berdirinya PT JBM, tentu saja banyak tantangan dan perubahan yang dihadapi. Namun, syukur berkat kerja sama dengan berbagai pihak hal tersebut dapat diatasi," kata Widiana Karya, di Denpasar, Rabu.

Widiana Karya menambahkan, pada 2017 PT JBM juga telah berhasil menembus aset Rp173,947 miliar dengan total saham Rp130,5 miliar. Dengan laba yang terus meningkat dari tahun ketahun, dan di tahun 2017 PT JBM telah menembus laba Rp4,035 miliar.

Hal tersebut diperoleh dari semakin meningkatnya penjaminan yang dilakukan oleh PT JBM bekerjasama dengan 378 partner usaha terdiri dari 51 Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali (pusat, cabang dan cabang pembantu), 1 Bank Andara Cabang Denpasar, 1 Bank Bukopin Cabang Denpasar, 1 PT Sarana Bali Ventura, 86 Bank Perkreditan Rakyat (BPR), 57 koperasi, 170, 10 badan usaha desa dan 1 Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir.

Dari mitra usaha tersebut, jumlah nasabah terjamin PT JBM sampai 2017 adalah 42.229 terjamin dengan plafon kredit Rp5,7 triliun. Dari total penjaminan itu, 59,59 persen merupakan penjaminan sektor produktif.

Sedangkan saham Pemerintah Provinsi Bali pada PT JBM sebesar Rp120 miliar, serta saham Pemkab dan Pemkot se-Bali sebesar Rp10,075 miliar.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang telah digelar pada Selasa (27/3) juga terdapat setoran saham yang diresmikan, diantaranya setoran saham oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan pada tanggal 13 November 2017 dengan setoran saham sebesar Rp200 juta, Klungkung pada tanggal 20 November 2017 dengan setoran sebesar Rp200 juta dan Buleleng pada tanggal 28 Desember 2017 sebesar Rp100 juta.

"Menjawab komitmen dan kepercayaan yang telah diberikan pemegang saham, PT JBM pun berhasil terus meningkatkan dividen. Pada tahun ini dividen yang direalisasikan meningkat signifikan. Pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp783.203.894 dan pada tahun ini Rp1.008.836.854," kata Widiana Karya.

Sementara itu, Direktur PT JBM I Ketut Indra Satya Dharma P mengatakan untuk meningkatkan performa perusahaan pada 2018, PT JBM akan menerapkan beberapa rencana dan agenda kerja, diantaranya bertemu dengan perbankan, koperasi dan LPD, serta melakukan maintenance dan pendekatan secara intens kepada rekanan perusahaan dalam bidang penjaminan kredit.

"Pada tahun 2018 PT JBM akan memberikan pelayanan langsung kepada principal yang memerukan jasa/produk Surety Bond dan Kontra Bank Garansi," ujarnya.

Selain itu, para pemegang saham diharapkan dapat memberikan dukungan lebih maksimal berupa tambahan penyertaan modal untuk meningkatkan nilai penjaminan yang lebih besar.

"Dukungan itu sangat diperlukan karena PT JBM telah berkomitmen menyukseskan program pemerintah Provinsi Bali, Pemkab dan Pemkot untuk mengatasi kendala dalam pemenuhan modal bagi UMKM yang usahanya layak namun kesulitan mengakses kredit karena keterbatasan agunan (jaminan fisik atau kolateral)," kata Indra. (ed)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018