Nusa Dua (Antaranews Bali) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mengangkat potensi pelaku usaha mikro kecil menengah khususnya pedagang kuliner di sekitar Pantai Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, melalui festival makanan tradisional khas Pulau Dewata.

"Tadinya sajian mereka ala kadarnya, tetapi melalui edukasi, kami harap mereka bisa menyajikan kuliner lebih menarik wisatawan sesuai standar dan lebih higienis," kata Kepala Divisi Komersial ITDC The Nusa Dua Anak Agung Istri Ratna Dewi di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Menurut Ratna, pihaknya ingin membangkitkan potensi lokal di tengah perkembangan industri pariwisata di kawasan elit tersebut.

Para pedagang yang biasa berjualan di sekitar Pantai Nusa Dua itu merupakan pedagang desa setempat yang menyajikan menu khas Bali dan berhadapan langsung dengan wisatawan mancanegara.

Untuk itu, selama sekitar dua bulan BUMN tersebut memberikan edukasi kepada sekitar 20 orang pedagang makanan di sekitar Pantai Nusa Dua dengan menggandeng Asosiasi Chef Indonesia (ICA).

Ketua ICA I Gede Putu Hendra mengatakan setiap minggu para pedagang dari Paguyuban Sekar Sari dan Peninsula diberikan pelatihan teknik memasak, penanganan daging olahan dan nonolahan, higienitas, sanitasi hingga teknik penyajian makanan khususnya tradisional.

Nantinya, kemampuan mereka dalam meramu makanan akan diadu dalam kompetisi memasak makanan tradisional dalam rangkaian "Bali Heritage Food Festival" (BHFF) yang digelar di Pulau Peninsula Nusa Dua, 30-31 Maret 2018.

Selain kompetisi memasak, dalam BHFF juga digelar kompetisi makan makanan pedas, hiburan musik dan "ngelawar" massal atau membuat "lawar" makanan khas Bali yang terbuat dari campuran bumbu, sayuran dan kelapa parut serta membuat sate massal.

Memasak secara massal tersebut rencananya akan diikuti ratusan pelajar SMK dan perguruan tinggi pariwisata yang diharapkan menjadi atraksi menarik wisatawan mancanegara khususnya yang menginap di sejumlah hotel di kawasan pariwisata elit itu.

"Wisatawan dapat merasakan pengalaman bahkan ikut terlibat dalam festival itu," ucapnya.

ITDC menargetkan tiap harinya, festival itu dikunjungi sekitar dua ribu orang.

Untuk memberikan kemudahan khususnya bertransaksi, panitia penyelenggara menggandeng Bank Mandiri.

Wakil Pemimpin Bank Mandiri Wilayah Bali dan Nusa Tenggara Harsono Rudi Fernadi mengatakan pihaknya menyiapkan sekitar 20 mesin data transaksi (EDC) dengan proyeksi jumlah transaksi mencapai sekitar Rp100 juta. (ed)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018