Denpasar (Antaranews Bali) - PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah Denpasar membidik penyaluran kredit mikro tahun 2018 untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil menengah termasuk kinerja korporasi.
Kepala Pegadaian Kantor Wilayah Denpasar Nuril Islamiah di Denpasar, Kamis, menjelaskan tahun ini pihaknya memiliki program kredit kreasi ultra mikro dengan tingkat suku bunga yang rendah sehingga diharapkan mendukung pembiayaan pelaku UMKM.
"Produk itu masih tergolong baru tetapi kami optimistis diminati masyarakat," ucapnya.
Nuril menjelaskan kredit ultra mikro diperuntukkan bagi pelaku usaha skala yang kecil dengan plafon pinjaman yang diberikan maksimal sebesar Rp10 juta.
Pinjaman tersebut, kata dia, merupakan bagian dari program kredit yang digulirkan bersama pemerintah dengan bunga murah sebesar 0,9 persen per bulan tanpa agunan.
Dengan program baru itu, Nuril mengharapkan dapat mendongkrak jumlah nasabah yang tahun ini ditargetkan mencapai 11,5 juta atau naik dari tahun sebelumnya mencapai 9,5 juta secara nasional.
Sedangkan untuk wilayah kerja Denpasar yang meliputi tiga provinsi yakni Bali, NTB dan NTT diharapkan tumbuh 50 persen dari lebih 876 ribu nasabah menjadi 1,3 juta nasabah.
Sedangkan dari sisi jumah rekening, lanjut dia, diharapkan naik 31 persen dari 1,6 juta rekening menjadi 2,1 juta rekening di wilayah kerja Denpasar.
Untuk mendongkrak penetrasi pembiayaan untuk sektor mikro itu, pihaknya akan mengoptimalkan layanan digital dan penambahan agen.
Tahun ini pihaknya menargetkan laba tumbuh mencapai Rp547 miliar atau melonjak dibandingkan capaian tahun sebelumnya mencapai sekitar Rp500 miliar.
Begitu juga dengan "outstanding loan" (OSL) atau saldo pinjaman semua produk tahun ini, Nuril mengharapkan tumbuh mendekati 18 persen dari sekitar Rp3,6 triliun tahun lalu menjadi Rp4,2 triliun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Kepala Pegadaian Kantor Wilayah Denpasar Nuril Islamiah di Denpasar, Kamis, menjelaskan tahun ini pihaknya memiliki program kredit kreasi ultra mikro dengan tingkat suku bunga yang rendah sehingga diharapkan mendukung pembiayaan pelaku UMKM.
"Produk itu masih tergolong baru tetapi kami optimistis diminati masyarakat," ucapnya.
Nuril menjelaskan kredit ultra mikro diperuntukkan bagi pelaku usaha skala yang kecil dengan plafon pinjaman yang diberikan maksimal sebesar Rp10 juta.
Pinjaman tersebut, kata dia, merupakan bagian dari program kredit yang digulirkan bersama pemerintah dengan bunga murah sebesar 0,9 persen per bulan tanpa agunan.
Dengan program baru itu, Nuril mengharapkan dapat mendongkrak jumlah nasabah yang tahun ini ditargetkan mencapai 11,5 juta atau naik dari tahun sebelumnya mencapai 9,5 juta secara nasional.
Sedangkan untuk wilayah kerja Denpasar yang meliputi tiga provinsi yakni Bali, NTB dan NTT diharapkan tumbuh 50 persen dari lebih 876 ribu nasabah menjadi 1,3 juta nasabah.
Sedangkan dari sisi jumah rekening, lanjut dia, diharapkan naik 31 persen dari 1,6 juta rekening menjadi 2,1 juta rekening di wilayah kerja Denpasar.
Untuk mendongkrak penetrasi pembiayaan untuk sektor mikro itu, pihaknya akan mengoptimalkan layanan digital dan penambahan agen.
Tahun ini pihaknya menargetkan laba tumbuh mencapai Rp547 miliar atau melonjak dibandingkan capaian tahun sebelumnya mencapai sekitar Rp500 miliar.
Begitu juga dengan "outstanding loan" (OSL) atau saldo pinjaman semua produk tahun ini, Nuril mengharapkan tumbuh mendekati 18 persen dari sekitar Rp3,6 triliun tahun lalu menjadi Rp4,2 triliun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018