Negara, (Antaranews Bali) - Ratusan masyarakat Kabupaten Jembrana, Bali mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan pemerintah kabupaten setempat sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia sehingga mampu bersaing dalam dunia usaha.
"Sebanyak 528 orang yang mengikuti pelatihan ini harus mampu membuka peluang usaha, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Kabupaten Jembrana, kata Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan, saat membuka pelatihan tersebut di Negara, Rabu.
Kepada guru yang memberikan pelatihan, Wabup minta agar peserta diberikan ilmu ketrampilan yang lengkap baik untuk ketrampilan menjahit, perawatan kecantikan hingga perbengkelan. "Contohnya untuk menjahit, selain diberikan ketrampilan di bidang itu, harus ditambah dengan pengetahuan soal desain baju. Sehingga mereka tidak hanya menerima jahitan, tapi juga mampu membuat baju dengan desain kekinian," katanya.
Menurut dia, agar bisa menembus pasar yang luas, karya yang dihasilkan harus mengikuti perkembangan jaman. "Kalau hanya sekedar menjadi tukang jahit, manfaat ilmu dari pelatihan ini akan kurang maksimal," katanya
Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Dan Penanaman Modal Jembrana Ni Nengah Wartini mengatakan, ada 26 paket pelatihan dengan minat diserahkan kepada masing-masing peserta untuk memilihnya. "Harapan kami peserta yang mengikuti pelatihan kerja ini saat sudah lulus nanti bisa membuka usaha sendiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Sebanyak 528 orang yang mengikuti pelatihan ini harus mampu membuka peluang usaha, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Kabupaten Jembrana, kata Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan, saat membuka pelatihan tersebut di Negara, Rabu.
Kepada guru yang memberikan pelatihan, Wabup minta agar peserta diberikan ilmu ketrampilan yang lengkap baik untuk ketrampilan menjahit, perawatan kecantikan hingga perbengkelan. "Contohnya untuk menjahit, selain diberikan ketrampilan di bidang itu, harus ditambah dengan pengetahuan soal desain baju. Sehingga mereka tidak hanya menerima jahitan, tapi juga mampu membuat baju dengan desain kekinian," katanya.
Menurut dia, agar bisa menembus pasar yang luas, karya yang dihasilkan harus mengikuti perkembangan jaman. "Kalau hanya sekedar menjadi tukang jahit, manfaat ilmu dari pelatihan ini akan kurang maksimal," katanya
Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Dan Penanaman Modal Jembrana Ni Nengah Wartini mengatakan, ada 26 paket pelatihan dengan minat diserahkan kepada masing-masing peserta untuk memilihnya. "Harapan kami peserta yang mengikuti pelatihan kerja ini saat sudah lulus nanti bisa membuka usaha sendiri," katanya.
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018