Denpasar (Antaranews Bali) - Konsulat Jenderal China di Denpasar, Bali, mempererat hubungan persahabatan dengan masyarakat Indonesia melalui diplomasi seni dan budaya yang dipentaskan di Universitas Udayana.
"Saya yakin ini akan menjadi titik permulaan luar biasa kerja sama multilevel di masa depan," kata Pelaksana Tugas Konsul Jenderal China Chen Wei di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, kegiatan bertajuk kesenian masuk kampus itu menyasar generasi muda karena mereka merupakan fondasi terkuat untuk mempererat hubungan kedua negara.
Chen mengharapkan dengan pementasan seni dari negeri yang terkenal dengan ikon panda itu generasi muda di Bali dapat lebih mengenal budaya China serta secara komprehensif mendorong hubungan kedua negara lebih erat.
Pentas seni itu dibawakan oleh delegasi seniman dari Suku Miao dan Suku Yi dari Provinsi Hainan yang ditampilkan kepada para mahasiswa, dosen serta jajaran rektorat kampus Universitas Udayana (Unud).
Mereka membawakan tarian tradisional dan kontemporer, nyanyian serta permainan musik tradisional khas China.
Tidak hanya mementaskan seni budaya negeri itu, dalam kesempatan tersebut juga ditampilkan pementasan tari topeng telek khas Bali.
Rektor Unud Prof Dr Anak Agung Raka Sudewi mengatakan jika dilihat dari penelusuran sejarah atau genealogi, hubungan budaya antara Bali dan China telah terjalin sejak abad ke-12 masehi.
Hal itu ditunjukkan dengan cerita rakyat mengenai perkawinan antara Raja Bali Kuno Jaya Pangus dengan Kang Ching Wei yang diabadikan dalam tradisi seni Barong Landung hingga uang kepeng China.
"Maka kesenian masuk kampus ini memaknai seribu tahun hubungan Bali dan China yang diharapkan mempererat hubungan persahabatan masyarakat kedua negara," ucapnya.
Adanya hiburan yang dikemas dalam diplomasi budaya tersebut disambut antusias para mahasiswa yang rata-rata baru pertama kali secara langsung menyaksikan pertunjukan seni dari China.
Meski sebagian di antara mereka terkendala bahasa, namun lantunan nyanyian dan seni musik mampu menghibur mereka termasuk tidak ketinggalan mengabadikan momen itu dalam kamera pribadinya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Saya yakin ini akan menjadi titik permulaan luar biasa kerja sama multilevel di masa depan," kata Pelaksana Tugas Konsul Jenderal China Chen Wei di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, kegiatan bertajuk kesenian masuk kampus itu menyasar generasi muda karena mereka merupakan fondasi terkuat untuk mempererat hubungan kedua negara.
Chen mengharapkan dengan pementasan seni dari negeri yang terkenal dengan ikon panda itu generasi muda di Bali dapat lebih mengenal budaya China serta secara komprehensif mendorong hubungan kedua negara lebih erat.
Pentas seni itu dibawakan oleh delegasi seniman dari Suku Miao dan Suku Yi dari Provinsi Hainan yang ditampilkan kepada para mahasiswa, dosen serta jajaran rektorat kampus Universitas Udayana (Unud).
Mereka membawakan tarian tradisional dan kontemporer, nyanyian serta permainan musik tradisional khas China.
Tidak hanya mementaskan seni budaya negeri itu, dalam kesempatan tersebut juga ditampilkan pementasan tari topeng telek khas Bali.
Rektor Unud Prof Dr Anak Agung Raka Sudewi mengatakan jika dilihat dari penelusuran sejarah atau genealogi, hubungan budaya antara Bali dan China telah terjalin sejak abad ke-12 masehi.
Hal itu ditunjukkan dengan cerita rakyat mengenai perkawinan antara Raja Bali Kuno Jaya Pangus dengan Kang Ching Wei yang diabadikan dalam tradisi seni Barong Landung hingga uang kepeng China.
"Maka kesenian masuk kampus ini memaknai seribu tahun hubungan Bali dan China yang diharapkan mempererat hubungan persahabatan masyarakat kedua negara," ucapnya.
Adanya hiburan yang dikemas dalam diplomasi budaya tersebut disambut antusias para mahasiswa yang rata-rata baru pertama kali secara langsung menyaksikan pertunjukan seni dari China.
Meski sebagian di antara mereka terkendala bahasa, namun lantunan nyanyian dan seni musik mampu menghibur mereka termasuk tidak ketinggalan mengabadikan momen itu dalam kamera pribadinya.(WDY)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018