Mangupura (Antaranews Bali) - Bupati Badung, Bali, I Nyoman Giri Prasta, meminta pihak desa adat tidak ada pungutan iuran kepada masyarakat pengguna lapak ataupun kios dalam pemanfaatan Pasar Amerta Catu Sari, Desa Adat Pecatu, Kabupaten Badung, Bali.

"Kami sudah meminta Bendesa Adat Pecatu untuk jangan ada pemungutan iuran sedikitpun bagi masyarakat yang akan mengisi pasar ini. Semuanya harus gratis, karena ini untuk masyarakat," kata Bupati Giri Prasta saat meresmikan pasar tersebut, Rabu.

Bupati Giri Prasta menjelaskan, dirinya sudah meminta Bendesa Adat Pecatu untuk melakukan pengundian jika ternyata ada banyak warga dan pedagang yang berminat mengisi kios dan lapak di pasar yang biaya pembangunan seluruhnya ditanggung oleh Pemkab Badung itu.

Giri Prasta juga mengatakan, Pasar Amerta Catu Sari itu, dapat disebut sebagai pasar modern tradisional, karena berkaitan dengan fasilitas serta manfaat yang dimiliki pasar yang dibangun di atas lahan seluas 33 are milik Desa Adat Pecatu tersebut.

"Kami sebut modern, karena ada beberapa titik yang kami lengkapi dengan `air conditioning`. Tapi, kami juga sebut tradisional karena pasar ini khusus kami peruntukkan masyarakat lokal sesuai potensi yang ada di wilayah Desa Adat Pecatu," katanya.

Giri Prasta mengatakan, pembangunan pasar semacam itu tidak ubahnya sebagai salah satu pengamalan konsep "Tri Hita Karana". Utamanya berkaitan dengan ajaran hubungan manusia dengan lingkungan, atau yang disebut dengan istilah `Palemahan`.

Sementara itu, Bendesa Adat Pecatu, Made Sumerta, mengaku sangat mengapresiasi bantuan yang diberikan Pemkab Badung dalam mewujudkan pembangunan pasar tersebut.

"Pasar ini nilainya Rp12 miliar lebih. Di dalamnya ada 18 unit kios yang representatif. Saya sangat mengapresiasi Bupati Giri Prasta yang juga berencana memberikan bantuan terhadap pemeliharaan pasar nantinya," katanya.

Made Sumerta menjelaskan, pasar tersebut merupakan pasar tradisional berfasilitas modern dengan berbagai fasilitas yang telah disiapkan di pasar itu.

Pasar ini juga akan dilengkapi dengan wifi gratis, selain itu pasar ini juga dilengkapi dengan fasilitas parkir basement berdaya tampung ratusan unit mobil, toilet duduk, serta shower.

Terkait imbauan Bupati Giri Prasta untuk tidak memungut iuran kepada pengguna kios ataupun lapak, Made Sumerta mengaku akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk dengan Bupati Badung dan para pedagang.

"Kalau semuanya bisa dibantu oleh Pak Bupati. Mulai dari pengelolaan, perawatan, hingga penggajian, maka silakan. Karena dalam hal ini tentu membutuhkan biaya terkait masalah kebersihan, perawatan, dan sebagainya," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018