Kuta (Antaranews Bali) - Grup band cadas Superman Is Dead (SID) mengajak generasi muda di Bali khususnya dan Indonesia umumnya agar mencintai lingkungannya.
"Kami berharap kesadaran masyarakat dan generasi muda agar lebih mencintai lingkungannya tidak membuang sampah plastik sembarangan, khususnya di pesisir pantai agar ditanamkan sejak dini," kata Eka Rock salah satu bassis grup band SID disela-sela kegiatan bersih-bersih Pantai Legian hingga Pantai Kuta, Bali, Sabtu.
Pria kelahiran Kabupaten Jembrana, 8 Februari 1975, memandang pentingnya membangun kesadaran agar mau mencintai lingkungan alam di Pulau Dewata karena Bali sudah memberikan berkah keindahan alam yang mampu menarik kunjungan wisatawan sehingga menumbuhkan perekonomian masyarakat.
"Bali memberikan kesenangan dan kehidupan dan segalanya buat kita semua, kenapa kita tidak menjaganya?," kata pria yang memiliki nama asli I Made Eka Arsana ini.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh pemuda di Bali khususnya agar memiliki tanggung jawab dan perduli (responsible to care) untuk menjaga Pulau Bali ini agar tetap asri dan terjaga keindahan panorama alamnya.
Ia mengakui bahwa sampah kiriman di Pantai Kuta memang selalu terjadi tiap tahunnya dan reaksi cepat dari pemerintah daerah sudah sangat cepat dan agresif menyiapkan alat-alat berat untuk membersihkan sampah kiriman ini.
"Namun, saya tetap menjadi memberikan penekanan kepada masyarakat agar dari hal kecil saja, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan di pantai, karena pasir yang menyatu dengan sampah plastik sangat susah terurai dan proses penguraiannya juga sangat lama," katanya.
Eka mengatakan bahwa personel SID bersama "outsiders" (julukan fans grup band cadas ini) memiliki cara unik untuk menggugah masyarakat dan wisatawan yang datang ke Bali dengan menyisipkan setiap kegiatan (event) SID dengan berkeliling bersama penggemarnya untuk melakukan aksi memungut sampah plastik di pesisir pantai.
Grup band SID yang berdiri pada tahun 1995, juga sangat serius dan konsisten dalam menyosialisasikan kepada masyarakat agar mengurangi pengunaan sampah plastik, baik itu saat bebelanja di supermaket.
"Ya, kalau hanya sekadar membeli rokok sebisa mungkin tidak meminta plastik. Jadi, kesadaran ini yang kami tanamkan kepada para penggemar kami maupun masyarakat," katanya.
Selain itu, SID juga terus menyosialisasikan upaya meminimalkan penggunaan plastik melalui media sosial Instagram dan mendapat respons positif dari "outsiders" yang ada di luar Pulau Bali dengan ikut melakukan aksi yang dilakukan di Pulau Dewata ini. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami berharap kesadaran masyarakat dan generasi muda agar lebih mencintai lingkungannya tidak membuang sampah plastik sembarangan, khususnya di pesisir pantai agar ditanamkan sejak dini," kata Eka Rock salah satu bassis grup band SID disela-sela kegiatan bersih-bersih Pantai Legian hingga Pantai Kuta, Bali, Sabtu.
Pria kelahiran Kabupaten Jembrana, 8 Februari 1975, memandang pentingnya membangun kesadaran agar mau mencintai lingkungan alam di Pulau Dewata karena Bali sudah memberikan berkah keindahan alam yang mampu menarik kunjungan wisatawan sehingga menumbuhkan perekonomian masyarakat.
"Bali memberikan kesenangan dan kehidupan dan segalanya buat kita semua, kenapa kita tidak menjaganya?," kata pria yang memiliki nama asli I Made Eka Arsana ini.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh pemuda di Bali khususnya agar memiliki tanggung jawab dan perduli (responsible to care) untuk menjaga Pulau Bali ini agar tetap asri dan terjaga keindahan panorama alamnya.
Ia mengakui bahwa sampah kiriman di Pantai Kuta memang selalu terjadi tiap tahunnya dan reaksi cepat dari pemerintah daerah sudah sangat cepat dan agresif menyiapkan alat-alat berat untuk membersihkan sampah kiriman ini.
"Namun, saya tetap menjadi memberikan penekanan kepada masyarakat agar dari hal kecil saja, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan di pantai, karena pasir yang menyatu dengan sampah plastik sangat susah terurai dan proses penguraiannya juga sangat lama," katanya.
Eka mengatakan bahwa personel SID bersama "outsiders" (julukan fans grup band cadas ini) memiliki cara unik untuk menggugah masyarakat dan wisatawan yang datang ke Bali dengan menyisipkan setiap kegiatan (event) SID dengan berkeliling bersama penggemarnya untuk melakukan aksi memungut sampah plastik di pesisir pantai.
Grup band SID yang berdiri pada tahun 1995, juga sangat serius dan konsisten dalam menyosialisasikan kepada masyarakat agar mengurangi pengunaan sampah plastik, baik itu saat bebelanja di supermaket.
"Ya, kalau hanya sekadar membeli rokok sebisa mungkin tidak meminta plastik. Jadi, kesadaran ini yang kami tanamkan kepada para penggemar kami maupun masyarakat," katanya.
Selain itu, SID juga terus menyosialisasikan upaya meminimalkan penggunaan plastik melalui media sosial Instagram dan mendapat respons positif dari "outsiders" yang ada di luar Pulau Bali dengan ikut melakukan aksi yang dilakukan di Pulau Dewata ini. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018