Gianyar  (Antaranews Bali) - Bupati Bangli I Made Gianyar menerima kunjungan sehari Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus yang dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman, salah satunya adalah pengolahan kopi arabika.

"Kamis (22/2), Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus datang ke Bangli dalam upaya menambah ikatan kerjasama sekaligus berbagi pengetahuan dan teknologi terkait tentang pengolahan kopi yang ada di Kintamani, khususnya kopi arabika proses pengolahan kopi arabika kintamni yang sudah terkenal di mancanegara," kata I Made Gianyar, Bupati Bangli, dalam keterangan persnya diterima di Gianyar, Jumat.

Rombongan yang berjumlah kurang lebih 10 orang dipimpin langsumg oleh Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus juga diikuti Kepala Dinas Pariwisata Lampung dan dinas terkait.  Mereka diterima langsung oleh Bupati Bangli I Made Gianyar didampingi Kadis PKP, Bappeda, Disperindag, Kabag Protokol KKP, Kabag Ekonomi, Kepala Perusda Bangli dan Hendarto, pengelola kopi arabika di Kintamani, di pabrik pengolahan Kopi Arabika Mengani.

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus kemudian menanam pohon kopi sebagai kenang-kenangan bahwa pernah berkunjung ke Bangli. "Kami menyampaikan terima kasih atas penerimaan dan penyambutan yang luar biasa atas kegiatan kunjungan kerja ke Kabupaten Bangli ini, dengan diterimanya kami tentu untuk dapat menambah jalinan silaturahmi dan kerja sama bukan hanya di bidang kopi saja tetapi juga di bidang yang lain yang dapat kami adopsi mengingat potensi wilayah kami sangat mirip dengan kabupaten Bangli," katanya.

Kabupaten Lampung Barat juga merupakan penghasil kopi dan memiliki lahan pertanian kopi yang cukup luas. "Untuk Wilayah Lampung barat ketinggian berkisar 700 hingga 1.000 Dpl, sedangkan di Kabupaten Bangli mencapai 1.500 Dpl. Hannya saja kopi yang ada di Bangli adalah Kopi Arabika, sedangkan kopi yang kita kembangkan adalah Kopi Rabusta," kata Parosil

Akan tetapi, lanjut dia, dengan adanya kunjungan ini berharap ada sesuatu yang bisa diambil pengalaman baik dan kembangkan saat kembali nantinya terutama dari segi teknik pengolahan yang semuanya termanfaatkan baik dari hulu ke hilir sampai tidak ada sedikitpun dari limbah kopi yang tidak terpakai. Oleh karena itu hal ini akan sangat menarik untuk kita tiru dan kita kembangkan di Lampung Barat.

"Dari kunjungan ini ada satu hal yang membuat saya berkesan adalah pemberian wawasan yang disampaikan oleh pengelola dengan banyaknya temuan temuan yang dihasilkan sehingga hal ini akan menjadi nilai tambah untuk produktifitas kopi sehingga memberi nilai ekonomis untuk para petani kopi," terang Parosil Mabus.

Sementara itu Bupati Bangli menyampaikan, "Dari lampung ke Bangli menanam kopi untuk menjalin kerjasama yang sudah dipasilitasi melalui program Pembangunan Nasional Semeseta Berencana (PNSB) sehingga jalinan kerjasama ini harus terjalin terus sehingga Kabupaten Bangli maju, Lampung Maju dan Indonesia Maju,".

"Kita patut berbangga karena produk kopi kintamani namanya sudah dikenal dan masuk istana untuk menjamu tamu Negara, namun hal itu harus terus kita kembangkan seperti yang telah dilakukan Pabrik Pengolahan Kopi Arabika Mengani yang terus berinopasi dengan temuan temuan baru," kata Bupati Bangli.

"Yang lebih penting adalah bagaimana tidak ada sedikitpun dari limbah kopi yang terbuang, hampir semuanya termanfaatkan dan inilah salah satu alasan presiden mengundang kopi kintamani masuk istana," kata Made Gianyar. (ed)

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018