Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, terus berupaya memberikan perlindungan dan pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan membuat program yang bersinergi dengan instansi terkait, termasuk juga menyelenggarakan sosialisasi dan lokakarya.

"Langkah yang dilakukan adalah dengan perlindungan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta layanan "Dharmajaya Konseling" serta Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT)," kata Sekretaris Dinas Sosial Kota Denpasar, I Ketut Likub di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan masih ada anggapan bahwa perempuan dan anak merupakan kaum yang lemah harus diubah. Terkait dengan ketahanan keluarga, anak merupakan potensi masa depan bangsa dan berhak mendapat perlakuan sesuai hak asasi manusia.

Ketut Likub mengatakan dengan peluncuran "Dharmajaya Konseling" dan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) merupakan wadah bagi masyarakat Kota Denpasar untuk memberikan solusi bagi keluarga maupun kerabatnya yang memilik permasalahan sosial.

"Layanan terpadu tersebut menyasar pada pengaduan masyarakat yang belum dijangkau oleh Dinas Sosial untuk ditindaklanjuti agar mendapatkan penanganan," ucapnya.

Ia mengatakan dengan terobosan-terobosan ini tentu diharapkan tidak ada lagi anggapan di masyarakat bahwa perempuan dan anak merupakan sosok yang lemah dan tidak memiliki peran, karena mereka memiliki potensi dan berhak mendapat perlindungan dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.

Sementara itu, Koordinator Konselor "Dharmajaya Konseling", Suhito mengatakan lembaga ini bertujuan, membantu warga masyarakat yang sedang mengalami masalah sosial terutama mengenai perempuan dan anak serta masalah sosial lainnya.

Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk memberikan pendampingan, mencari solusi dan mendorong mereka mengambil keputusan menyelesaikan masalahnya baik menggunakan konselor, psikolog, psikiater dan tim kesehatan lainnya.

"Harapan kami adalah masyarakat yang merasa tidak memiliki keluarga dapat kami rangkul agar merasa aman dan nyaman. Sehingga diharapkan pula tumbuh lembaga semacam ini di kalangan masyarakat mulai di tingkat banjar dan kelompok pemuda guna ikut menangani permasalahan sosial di lingkungannya masing-masing," katanya. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018