Denpasar (Antaranews Bali) - Otoritas Jasa Keuangan mengharapkan kekosongan jajaran direksi di PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali segera terisi dalam waktu dekat untuk menjalankan kinerja dan kebijakan vital di perbankan itu.

"Jangan sampai kekosongan direksi terlalu lama," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah di Denpasar, Kamis.

Menurut Hizbullah, sampai saat ini bank milik masyarakat Bali itu masih melakukan proses calon direktur yang akan diajukan kepada OJK.

Dia berharap figur yang nantinya duduk di jajaran direksi itu dapat diajukan segera karena jika terlalu lama terjadi kekosongan maka dapat mempengaruhi kinerja bank khususnya menyangkut kebijakan strategis.

Sementara itu pengamat ekonomi Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana mengatakan akibat kekosongan direksi itu menyebabkan keputusan-keputusan strategis tidak bisa diambil, meski keputusan yang rutin bisa diambil pelaksana tugas.

Ekonom dari Universitas Pendidikan Nasional Denpasar itu menambahkan kriteria direksi mulai direktur utama hingga direktur strategis di Bank BPD Bali adalah orang yang selain memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang dunia perbankan.

Selain itu calon harus turut mempertimbangkan kepentingan masyarakat Bali.

Jajaran direksi Bank BPD Bali sudah kosong hampir dua bulan sejak diganti pada 24 November 2017.

Sebelumnya lima nama calon direksi sudah diusulkan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang diajukan ke OJK.

OJK kemudian mengembalikan nama calon tersebut karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sesuai ketentuan otoritas.

Saat ini jajaran Bank BPD Bali tengah mengadakan RUPS yang salah satunya mengagendakan calon direksi bank daerah itu. (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018