Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, secara berkesinambungan merevitalisasi pasar tradisional di perkotaan dalam upaya memaksimalkan peran ekonomi kerakyatan.

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra saat menerima pengurus Pasar Pula Kerti Banjar Kaja Sesetan di Denpasar, Rabu, mengatakan pemerintah kota telah melakukan revitalisasi pasar tradisional sebanyak 22 unit dari 33 unit pasar tradisional tersebut.

"Saya mendukung terus kemajuan pasar tradisional dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Bahkan saya juga mendukung untuk revitalisasi Pasar Pula Kerti tersebut," katanya.

Dalam tatap muka jajaran pengurus pasar Pula Kerti itu, Wali Kota Rai Mantra didampingi staf ahli Bidang Pembangunan dan Perekonomian Anak Agung Ngurah Bagus Airawata, Kadis Perindag Wayan Gatra, Perwakilan PD Pasar Kota Denpasar, Camat Denpasar Selatan I Wayan Budha, anggota DPRD Kota Denpasar I Gede Semara dan instansi terkait lainnya

Wali Kota Rai Mantra mengatakan hingga saat ini pasar tradisional masih menjadi sektor penting dalam menggerakkan ekonomi utamanya di dalam kota. Sehingga di nilai penting juga melakukan revitalisasi pasar tradisional di Denpasar untuk memaksimalkan peran ekonomi kerakyatan.

"Dengan adanya revitalisasi pasar tradisional akan membuat kepercayaan masyarakat akan pasar tradisional meningkat dan memberikan dampak positif terhadap perkembangan pasar ke depannya," ucapnya.

Rai Mantra mencontohkan seperti halnya Pasar Sindu yang berlokasi di Desa Sanur. Pasar itu sebelumnya di kenal sebagai lokasi yang identik dengan becek dan kumuh, kini justru diminati masyarakat bahkan wisatawan mancanegara yang sedang berwisata di daerah Sanur.

Selain itu, kata Wali Kota Rai Mantra dalam menunjang efektivitas terhadap Pasar Pula Kerti, pihaknya menyarankan agar pembangunan menggunakan kontruksi baja. Sehingga udara yang berada di dalam pasar tersirkulasi dengan baik dan kesan sumpek pada pasar tersebut dapat dihilangkan.

"Pada prinsipnya kami selalu mendukung revitalisasi pasar tradisional yang ada di Denpasar," kata Rai Mantra.

Sementara itu, Kepala Pasar Pula Kerti, Wayan Agus Indrawan, didampingi Klian Adat Banjar Kaja Sesetan I Made Sudama menjelaskan bahwa keberadaan Pasar Desa Pula Kerti berawal dari adanya pasar Inpres yang merupakan Pasar Puula Kerti saat ini.

Guna memberikan nilai positif terhadap pasar tradisional, pihak pengurus pasar berencana merevitalisasi Pasar Pula Kerti untuk membangkitkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional.

Agus Indrawan mengatakan nantinya revitalisasi pasar itu akan dilakukan secara swakelola oleh Banjar Kaja Panjer, pedagang di Pasar Pula Kerti dan Pemerintah Kota Denpasar. Setelah direvitalisasi akan ada 47 kios dan 186 los yang keseluruhanya berjumlah 233 unit.

"Sehingga baik para pedagang maupun pembeli tetap merasa nyaman ketika berbelanja di pasar tradisional, khususnya Pasar Desa Pula Kerti," katanya. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018