Jakarta (Antara Bali) - PT Pertamina (Persero) menyebutkan indikasi kelangkaan elpiji 3 kg disebabkan adanya kepanikan dari masyarakat yang salah satunya terkait rencana distribusi tertutup gas bersubsidi tersebut pada 2018.

"Rencana untuk distribusi tertutup itu, pemerintah sudah menggemborkan untuk tahun 2018. Jadi sempat memancing konsumen masyarakat agak panik sehingga stok tabung kosong yang ada di dapur dikeluarkan semua," kata Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar pada konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Jumat.

Iskandar menjelaskan dengan kepanikan tersebut, banyak masyarakat yang mengisi dua sampai tiga tabung untuk persediaan di rumah sehingga permintaan elpiji 3 kilogram meningkat pesat.

Tingginya permintaan terhadap Elpiji bersubsidi ini juga akibat penggunaan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya.

Hal ini diperkuat dengan adanya temuan di lapangan bahwa gas bersubsidi ini digunakan oleh pengusaha rumah makan, laundry, genset, dan rumah tangga mampu.

Pertamina membantah munculnya isu pengurangan pasokan elpiji bersubsidi karena distribusi pada awal Desember pun ditingkatkan menjadi 21 ribu metrik ton per hari menjelang libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.(WDY)

Pewarta: Mentari Dwi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017