Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah pelaku pariwisata di bidang pemasaran perhotelan bertemu di Bali untuk membedah karakteristik wisatawan berdasarkan segmentasi pasar untuk meningkatkan pelayanan dan menggaet lebih banyak turis mancanegara.

"Sekarang banyak terjadi pergeseran bisnis. Kalau dulu melalui agen perjalanan sekarang lebih banyak melalui internet sehingga ini perlu dipahami hotel," kata Ketua Komunitas Profesi Bidang Pemasaran dan Penjualan Perhotelan di Bali (Bascomm) Robin Rivai di Denpasar, Jumat.

Menurut Robin, perhotelan dan semua jenis usaha saat ini dituntut untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini termasuk mengakomodasi kebutuhan wisatawan milenial yang serba digital.

Sejumlah akomodasi wisata menyediakan terobosan di antaranya menyediakan aplikasi pemesanan dalam jaringan atau "online", fasilitas internet yang cepat hingga mendekorasi ruangan atau beberapa titik di hotel yang menarik untuk foto sesuai dengan kebutuhan era kekinian seperti instagram atau media sosial lain.

"Kuncinya bagaimana beradaptasi dengan perkembangan zaman dan adaptasi apa saja yang bisa kami lakukan sehingga bisa diaplikasikan di hotel," imbuhnya.

Tidak hanya dari segi kebutuhan terkait digitalisasi, perilaku wisatawan juga menjadi tolok ukur kalangan pemasaran perhotelan di antaranya berdasarkan segmentasi pasar dan sumber bisnis.

Robin menuturkan dari segmentasi pasar, perhotelan mengelompokkan berdasarkan latar belakang pelanggan mulai dari kalangan perusahaan, pemerintah yang biasanya melakukan pertemuan dan eksebisi (mice) atau berdasarkan grup misalnya dari India, ASEAN, China atau Eropa.

"Dari sana kami bisa melihat sumber bisnisnya misalnya secara individu mereka memesan lewat apa. Jika melakukan MICE, mereka berasal dari mana? Kalau secara grup juga biasanya datang dari beragam negara, " imbuhnya.

Meski demikian, Robin mengaku belum semua tenaga pemasaran dan penjualan perhotelan di Indonesia yang memahami sepenuhnya karakteristik tersebut untuk melakukan analisis strategi pemasaran.

Untuk itu, Bascomm menggagas pertemuan pertama kalinya bertajuk "Sales and Marketing Summit 2017" di Sanur Denpasar yang diikuti petugas pemasaran dari sejumlah hotel di Indonesia.

Strategi pemasaran berdasarkan karakteristik wisatawan dan memperbaharui infornasi terkini terkait dunia pariwisata termasuk analisis perilaku wisatawan akan dibahas dengan mendatangkan sejumlah praktisi pemerintahan maupun profesional. (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017