Amlapura (Antara Bali) - Ratusan peserta dari seluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Karangasem, Bali mengikuti kegiatan Utsawa Dharma Gita (UDG) yakni pembacaan ayat-ayat suci Agama Hindu sebagai upaya meningkatkan pemahaman sastra agama.
"Mereka terbagi dalam kelompok umur anak-anak, remaja dan dewasa yang mewakili masing-masing kecamatan di daerah itu," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Karangasem I Putu Arnawa, Jumat.
Ia mengatakan, kegiatan yang dibuka Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri di Bencingah Lembu Agung Puri Gede Karangasem pada Rabu (15/11), melombakan sembilan jenis antara lain membaca sloka, menghafal sloka, membaca palawakya, membaca kekawin, geguritan, dharma wacana berbahasa daerah Bali, berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris.
Kegiatan yang digelar secara berkesinambungan setiap tahun itu untuk memberikan ruang anak-anak generasi penerus bangsa harus dipersiapkan sejak dini agar mampu melaksanakan kewajibannya di tengah-tengah masyarakat, yakni melaksanakan kewajiban agama dan negara.
Selain itu mampu menumbuhkan kegairahan untuk mempelajari kembali dan mengembangkan kreativitas dalam bidang pemahaman sastra agama. Hal itu sekaligus mencerminkan perhatian pemerintah terhadap perkembangan aspek-aspek kehidupan masyarakat dalam hal keagamaan.
Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut yang dapat dilaksanakan, walaupun Kabupaten Karangasem masih dalam situasi belum normalnya aktivitas Gunung Agung.
Hal itu dinilai penting karena ajang ini merupakan media meningkatkan kecerdasan intelektual dan spiritual di bidang seni, sastra agama khususnya Agama Hindu. Dharmagita juga merupakan salah satu aktivitas religius budaya Hindu yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Dengan keikutsertaan masyarakat dari semua tingkatan umur, juga sangat diharapkan mampu mengamalkan dan melestarikan serta mengembangkan Dharmagita sebagai metode mengamalkan Dharma. Lebih luas lagi kegiatan dharma gita berfungsi meningkatkan budaya bangsa sekaligus sebagai penangkal pengaruh budaya asing yang bersifat negatif.
"Sudah seyogyanya pelaksanaan Utsawa Dharma Gita tingkat Kabupaten Karangasem dapat dilaksanakan secara terus menerus. Kami tidak ingin adanya putus generasi dalam hal pemahaman sastra agama yang kental akan nilai pendidikan moral dan etika masyarakat," ujar Bupati Mas Sumantri.
Ia mengharapkan kepada seluruh tokoh masyarakat dan agama dapat berperanserta dalam menjaga dan mengembangkan ajaran-ajaran agama lewat pembinaan dan penyuluhan. Dengan demikian umat mendapatkan siraman rohani tentang pengetahuan intelektual dan spiritual.
Bupati Mas Sumantri mengharapkan seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan itu dengan serius dan sungguh-sungguh, sekaligus menjadikannya sebagai ajang sebagai upaya meningkatkan peran serta generasi muda sebagai penerus dan penggerak pembangunan.
Dengan demikian akan mampu menunjukkan jati diri sebagai generasi yang meiliki daya kreativitas dan semangat untuk mengembangkan diri ke arah yang lebih baik, berprilaku positif yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
"Dalam kompetisi pasti ada yang menang dan kalah, bagi yang kalah jangan pesimis dan berkecil hati karena sesungguhnya seluruh peserta adalah merupakan duta-duta yang berprestasi dan merupakan insan - insan muda Karangasem yang nantinya bisa membawa Karangasem sebagai Kabupaten yang cerdas, bersih dan bermartabat berlandaskan Tri hita Karana," ujar Bupati Mas Sumantri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Mereka terbagi dalam kelompok umur anak-anak, remaja dan dewasa yang mewakili masing-masing kecamatan di daerah itu," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Karangasem I Putu Arnawa, Jumat.
Ia mengatakan, kegiatan yang dibuka Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri di Bencingah Lembu Agung Puri Gede Karangasem pada Rabu (15/11), melombakan sembilan jenis antara lain membaca sloka, menghafal sloka, membaca palawakya, membaca kekawin, geguritan, dharma wacana berbahasa daerah Bali, berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris.
Kegiatan yang digelar secara berkesinambungan setiap tahun itu untuk memberikan ruang anak-anak generasi penerus bangsa harus dipersiapkan sejak dini agar mampu melaksanakan kewajibannya di tengah-tengah masyarakat, yakni melaksanakan kewajiban agama dan negara.
Selain itu mampu menumbuhkan kegairahan untuk mempelajari kembali dan mengembangkan kreativitas dalam bidang pemahaman sastra agama. Hal itu sekaligus mencerminkan perhatian pemerintah terhadap perkembangan aspek-aspek kehidupan masyarakat dalam hal keagamaan.
Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut yang dapat dilaksanakan, walaupun Kabupaten Karangasem masih dalam situasi belum normalnya aktivitas Gunung Agung.
Hal itu dinilai penting karena ajang ini merupakan media meningkatkan kecerdasan intelektual dan spiritual di bidang seni, sastra agama khususnya Agama Hindu. Dharmagita juga merupakan salah satu aktivitas religius budaya Hindu yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Dengan keikutsertaan masyarakat dari semua tingkatan umur, juga sangat diharapkan mampu mengamalkan dan melestarikan serta mengembangkan Dharmagita sebagai metode mengamalkan Dharma. Lebih luas lagi kegiatan dharma gita berfungsi meningkatkan budaya bangsa sekaligus sebagai penangkal pengaruh budaya asing yang bersifat negatif.
"Sudah seyogyanya pelaksanaan Utsawa Dharma Gita tingkat Kabupaten Karangasem dapat dilaksanakan secara terus menerus. Kami tidak ingin adanya putus generasi dalam hal pemahaman sastra agama yang kental akan nilai pendidikan moral dan etika masyarakat," ujar Bupati Mas Sumantri.
Ia mengharapkan kepada seluruh tokoh masyarakat dan agama dapat berperanserta dalam menjaga dan mengembangkan ajaran-ajaran agama lewat pembinaan dan penyuluhan. Dengan demikian umat mendapatkan siraman rohani tentang pengetahuan intelektual dan spiritual.
Bupati Mas Sumantri mengharapkan seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan itu dengan serius dan sungguh-sungguh, sekaligus menjadikannya sebagai ajang sebagai upaya meningkatkan peran serta generasi muda sebagai penerus dan penggerak pembangunan.
Dengan demikian akan mampu menunjukkan jati diri sebagai generasi yang meiliki daya kreativitas dan semangat untuk mengembangkan diri ke arah yang lebih baik, berprilaku positif yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
"Dalam kompetisi pasti ada yang menang dan kalah, bagi yang kalah jangan pesimis dan berkecil hati karena sesungguhnya seluruh peserta adalah merupakan duta-duta yang berprestasi dan merupakan insan - insan muda Karangasem yang nantinya bisa membawa Karangasem sebagai Kabupaten yang cerdas, bersih dan bermartabat berlandaskan Tri hita Karana," ujar Bupati Mas Sumantri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017