Denpasar (Antara Bali) - Bali menerima kucuran dana dari pemerintah pusat melalui Kantor Kementerian Pendidikan Nasional sebesar Rp64,2 miliar untuk biaya operasional pendidikan (BOP) satuan pendidikan SMA dan SMK dalam tahun 2011.
"Kucuran dana tersebut didasarkan atas jumlah siswa di sekolah negeri dan swasta masing-masing sebesar Rp400.000/orang setahun untuk SMA dan Rp500.000/orang setahun untuk SMK," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, kucuran dana yang diterima tersebut terdiri atas untuk satuan pendidikan SMA Rp30,75 miliar dan SMK Rp33,75 miliar tersebar di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.
Kucuran dana tersebut untuk SMA dan SMK, baik negeri dan swasta, sesuai jumlah siswa yang ditampung masing-masing sekolah dalam tahun 2011/2012 yang bersifat fleksibel, karena data siswa bisa saja mengalami perubahan.
Ketut Teneng menjelaskan, pencairan BOP di masing-masing sekolah itu baru bisa terealisasi setelah diketahui jumlah peserta anak didik tahun 2011/2012 yang baru dimulai bulan Juli 2011.
Dengan demikian masih menunggu kelas baru untuk selanjutnya diusulkan oleh masing-masing Dinas Pendidikan kabupaten/kota di daerah ini, tutur Ketut Teneng.
BOP SMA dan SMK disesuaikan dengan penerimaan peserta anak didik baru, sesuai kegiatan proses belajar mengajar, menyusun pengadaan buku-buku berbasis budaya, buku pendidikan karakter, kewirausahaan dan menambah buku koleksi perpustakaan.
Kabupaten Buleleng untuk BOP SMA menerima kucuran dana Rp4,77 miliar, Jembrana Rp2,36 miliar, Tabanan Rp3,02 miliar, Badung Rp3,04 miliar, Gianyar Rp 3,04 miliar, Bangli Rp1,26 miliar, Klungkung Rp1,88 miliar, Karangasem Rp3,37 miliar dan Kota Denpasar Rp6,7 miliar.
Sedangkan BOP SMK Kabupaten Badung memperoleh Rp4,73 miliar, Bangli Rp1,27 miliar, Buleleng Rp4,25 miliar, Denpasar Rp9,79 miliar, Gianyar Rp5,29 miliar, Jembrana Rp2,05 miliar, Karangasem Rp1,36 miliar dan Klungkung Rp1,19 miliar, tutur Ketut Teneng.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kucuran dana tersebut didasarkan atas jumlah siswa di sekolah negeri dan swasta masing-masing sebesar Rp400.000/orang setahun untuk SMA dan Rp500.000/orang setahun untuk SMK," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, kucuran dana yang diterima tersebut terdiri atas untuk satuan pendidikan SMA Rp30,75 miliar dan SMK Rp33,75 miliar tersebar di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.
Kucuran dana tersebut untuk SMA dan SMK, baik negeri dan swasta, sesuai jumlah siswa yang ditampung masing-masing sekolah dalam tahun 2011/2012 yang bersifat fleksibel, karena data siswa bisa saja mengalami perubahan.
Ketut Teneng menjelaskan, pencairan BOP di masing-masing sekolah itu baru bisa terealisasi setelah diketahui jumlah peserta anak didik tahun 2011/2012 yang baru dimulai bulan Juli 2011.
Dengan demikian masih menunggu kelas baru untuk selanjutnya diusulkan oleh masing-masing Dinas Pendidikan kabupaten/kota di daerah ini, tutur Ketut Teneng.
BOP SMA dan SMK disesuaikan dengan penerimaan peserta anak didik baru, sesuai kegiatan proses belajar mengajar, menyusun pengadaan buku-buku berbasis budaya, buku pendidikan karakter, kewirausahaan dan menambah buku koleksi perpustakaan.
Kabupaten Buleleng untuk BOP SMA menerima kucuran dana Rp4,77 miliar, Jembrana Rp2,36 miliar, Tabanan Rp3,02 miliar, Badung Rp3,04 miliar, Gianyar Rp 3,04 miliar, Bangli Rp1,26 miliar, Klungkung Rp1,88 miliar, Karangasem Rp3,37 miliar dan Kota Denpasar Rp6,7 miliar.
Sedangkan BOP SMK Kabupaten Badung memperoleh Rp4,73 miliar, Bangli Rp1,27 miliar, Buleleng Rp4,25 miliar, Denpasar Rp9,79 miliar, Gianyar Rp5,29 miliar, Jembrana Rp2,05 miliar, Karangasem Rp1,36 miliar dan Klungkung Rp1,19 miliar, tutur Ketut Teneng.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011