Bangli (Antara Bali) - Ratusan gedung sekolah SD dan SMP di Kabupaten Bangli, Bali, mengalami kerusakan dan butuh penanganan segera, agar tidak mengganggu kegiatan sekolah terutama dalam proses belajar mengajar.
"Kami sudah usulkan perbaikan kepada Pemkab Bangli, namun belum ada kejelasan," kata Kepala Sekolah SMPN-2 Tembuku, Sang Gede Buda, Minggu.
Ia mengatakan, dua ruang kelas yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai ruang praktik keterampilan mengalami rusak parah sejak tahun 2009.
Kerusakan itu, kata dia karena ditimpa pohon bambu yang tumbang akibat hempasan angin puting beliung kala itu.
"Upaya agar segera dilakukan perbaikan atas kerusakan yang terjadi kala itu telah dilakukan, tetapi tidak mendapat jawaban hingga kini," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangli, I Wayan Sumantra mengakui terjadi banyak kerusakan atas ruang kelas sekolah.
Kerusakan itu, kata dia telah disampaikan pihaknya belum lama ini. Sehingga telah menjadi pemetaan wilayah atas kerusakan gedung yang terjadi.
"Beruntung atas kerusakan itu tidak ada siswa yang telantar. Atau belajar beratapkan langit," jelasnya.
Meski begitu adanya, jelas dia pihaknya akan tetap memperjuangkan sehingga perbaikan bisa dilakukan perbaikan secara bertahap. Apalagi saat ini sedang turun tim verifikasi dari Jakarta meninjau Bangli atas usulan pembangunan ruang kelas baru.
"Mudah-mudahan saja kerusakan yang terjadi atas ruang belajar siswa bisa dianggarkan sehingga perbaikan bisa dilakukan secara bertahap," ujarnya.
Ia mengaku sampai saat ini Sekolah Dasar yang mengalami kerusakan di Bangli mencapai 44 rusak berat dan 100 rusak ringan terdiri dari kecamatan Kintamani, mengalami kerusakan berat mencapai 32 buah, ringan 61 buah.
Kecamatan Susut sebanyak tujuh gedung rusak berat, ringan 10 buah, kecamatan Tembuku empat buah mengalami kerusakan berat, delapan mengalami rusak ringan.
Sedangkan kecamatan Bangli satu unit mengalami rusak berat, dan 21 rusak ringan. Untuk gedung SMP di Kabupaten Bangli mengalami rusak berat 10 buah, sedang 19 dan 68 rusak ringan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kami sudah usulkan perbaikan kepada Pemkab Bangli, namun belum ada kejelasan," kata Kepala Sekolah SMPN-2 Tembuku, Sang Gede Buda, Minggu.
Ia mengatakan, dua ruang kelas yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai ruang praktik keterampilan mengalami rusak parah sejak tahun 2009.
Kerusakan itu, kata dia karena ditimpa pohon bambu yang tumbang akibat hempasan angin puting beliung kala itu.
"Upaya agar segera dilakukan perbaikan atas kerusakan yang terjadi kala itu telah dilakukan, tetapi tidak mendapat jawaban hingga kini," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangli, I Wayan Sumantra mengakui terjadi banyak kerusakan atas ruang kelas sekolah.
Kerusakan itu, kata dia telah disampaikan pihaknya belum lama ini. Sehingga telah menjadi pemetaan wilayah atas kerusakan gedung yang terjadi.
"Beruntung atas kerusakan itu tidak ada siswa yang telantar. Atau belajar beratapkan langit," jelasnya.
Meski begitu adanya, jelas dia pihaknya akan tetap memperjuangkan sehingga perbaikan bisa dilakukan perbaikan secara bertahap. Apalagi saat ini sedang turun tim verifikasi dari Jakarta meninjau Bangli atas usulan pembangunan ruang kelas baru.
"Mudah-mudahan saja kerusakan yang terjadi atas ruang belajar siswa bisa dianggarkan sehingga perbaikan bisa dilakukan secara bertahap," ujarnya.
Ia mengaku sampai saat ini Sekolah Dasar yang mengalami kerusakan di Bangli mencapai 44 rusak berat dan 100 rusak ringan terdiri dari kecamatan Kintamani, mengalami kerusakan berat mencapai 32 buah, ringan 61 buah.
Kecamatan Susut sebanyak tujuh gedung rusak berat, ringan 10 buah, kecamatan Tembuku empat buah mengalami kerusakan berat, delapan mengalami rusak ringan.
Sedangkan kecamatan Bangli satu unit mengalami rusak berat, dan 21 rusak ringan. Untuk gedung SMP di Kabupaten Bangli mengalami rusak berat 10 buah, sedang 19 dan 68 rusak ringan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011