Tabanan (Antara Bali) - DPRD Tabanan, Bali, mengkhawatirkan rencana kenaikan tiket masuk objek wisata Tanah Lot akan berdampak terhadap tingkat kunjungan ke salah satu lokasi pariwisata di Pulau Dewata itu.
"Kami sangat khawatir kenaikan tarif yang akan dilakukan oleh pengelola Tanah Lot itu akan mengurangi jumlah pengunjung," kata anggota DPRD Tabanan, Loka Antara, Jumat.
Dia mengatakan, penyebab kekhawatiran tersebut karena kenaikan harga tiket itu terlalu tinggi. Seharusanya kenaikan itu dikaji lebih lanjut dampaknya.
Kenaikan tarif masuk suatu objek wisata itu idealnya harus disesuaikan dengan kondisi tempat yang bersangkutan.
Dia menambahkan, pada 2004-2007 tarif tiket ke Tanah Lot sempat dilakukan revisi bersama DPRD, namun nominalnya juga masih tergolong wajar.
"Akan tetapi rencana kenaikan kali ini dirasakan cukup berat karena mencapai sekitar 200 persen. Jika tetap dinaikkan, idealnya pelayanan di objek wisata tersebut harus ditingkatkan pula kualitas pelayanannya," ujarnya.
Loka berharap rencana kenaikan tarif itu bisa dikaji lagi, sebab selain terlalu tinggi, namun juga belum melibatkan DPRD.
Sesuai dengan ketentuan, kenaikan retribusi objek wisata daerah wajib dibahas bersama dengan pihak legislatif. "Tentunya, harus ada payung hukum agar kenaikan itu bersifat formal," ucapnya.
Dia sangat menyayangkan jika kebijakan kenaikan harga itu oleh pengelola Tanah Lot didasari hanya semata-mata mengejar pendapatan asli daerah (PAD). Karena itu, nominal naiknya tiket harus dipikirkan dengan matang.
Menurut Loka, kenaikan sebesar 200 persen dinilai memberatkan, terutama bagi wisatawan domestik. Semestinya peningkatan harga tiket tidak lebih dari 100 persen, sehingga masih terjangkau oleh seluruh kalangan.
Sebelumnya Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengatakan, tarif masuk objek wisata Tanah Lot akan dinaikkan sebesar 200 persen. Dengan alasan naiknya tarif tersebut untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pelayanan di objek wisata tersebut.
Tarif baru itu rencananya akan diberlakukan mulai tahun 2012. Dengan kebijakan tersebut, tiket masuk Tanah Lot paling tinggi menjadi Rp15.000 per orang.
Saat ini tiket masuk ke Tanah Lot berkisar antara Rp5.000-Rp10.000. Kenaikan ini juga dinilai masih wajar, sebab jika dihitung menggunakan mata uang asing, kenaikannya hanya sekitar 1,5 dolar AS.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kami sangat khawatir kenaikan tarif yang akan dilakukan oleh pengelola Tanah Lot itu akan mengurangi jumlah pengunjung," kata anggota DPRD Tabanan, Loka Antara, Jumat.
Dia mengatakan, penyebab kekhawatiran tersebut karena kenaikan harga tiket itu terlalu tinggi. Seharusanya kenaikan itu dikaji lebih lanjut dampaknya.
Kenaikan tarif masuk suatu objek wisata itu idealnya harus disesuaikan dengan kondisi tempat yang bersangkutan.
Dia menambahkan, pada 2004-2007 tarif tiket ke Tanah Lot sempat dilakukan revisi bersama DPRD, namun nominalnya juga masih tergolong wajar.
"Akan tetapi rencana kenaikan kali ini dirasakan cukup berat karena mencapai sekitar 200 persen. Jika tetap dinaikkan, idealnya pelayanan di objek wisata tersebut harus ditingkatkan pula kualitas pelayanannya," ujarnya.
Loka berharap rencana kenaikan tarif itu bisa dikaji lagi, sebab selain terlalu tinggi, namun juga belum melibatkan DPRD.
Sesuai dengan ketentuan, kenaikan retribusi objek wisata daerah wajib dibahas bersama dengan pihak legislatif. "Tentunya, harus ada payung hukum agar kenaikan itu bersifat formal," ucapnya.
Dia sangat menyayangkan jika kebijakan kenaikan harga itu oleh pengelola Tanah Lot didasari hanya semata-mata mengejar pendapatan asli daerah (PAD). Karena itu, nominal naiknya tiket harus dipikirkan dengan matang.
Menurut Loka, kenaikan sebesar 200 persen dinilai memberatkan, terutama bagi wisatawan domestik. Semestinya peningkatan harga tiket tidak lebih dari 100 persen, sehingga masih terjangkau oleh seluruh kalangan.
Sebelumnya Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengatakan, tarif masuk objek wisata Tanah Lot akan dinaikkan sebesar 200 persen. Dengan alasan naiknya tarif tersebut untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pelayanan di objek wisata tersebut.
Tarif baru itu rencananya akan diberlakukan mulai tahun 2012. Dengan kebijakan tersebut, tiket masuk Tanah Lot paling tinggi menjadi Rp15.000 per orang.
Saat ini tiket masuk ke Tanah Lot berkisar antara Rp5.000-Rp10.000. Kenaikan ini juga dinilai masih wajar, sebab jika dihitung menggunakan mata uang asing, kenaikannya hanya sekitar 1,5 dolar AS.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011