Denpasar (Antara Bali) - Ketua Umum Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Dahlan Iskan mengatakan, seiring perkembangan teknologi di era globalisasi, banyak media massa berbasis internet tumbuh di Indonesia.
"Media massa berbasis internet, perkembangan dan keberadaannya kini memang semakin banyak. Namun saya yakin, media suratkabar masih tetap eksis dan dibutuhkan masyarakat," katanya di Denpasar, Selasa.
Pada pembukaan Kongres ke-23 SPS itu, ia mengatakan, pada awal perkembangan media berbasis internet, ada survei yang menyatakan bahwa media massa koran akan berkurang bahkan perlahan-lahan akan mati.
"Tapi hasil survei tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar, bahkan nyatanya media cetak menjadi penyeimbang dari media berbasis internet itu," katanya.
Ia menegaskan, media massa konvensional, yaitu suratkabar, yakin tidak akan mati di tengah kepungan media "online" tersebut.
"Suratkabar tidak akan mati, asal penyajiannya cocok dengan masyarakatnya," ujar dia menandaskan.
Dahlan menjelaskan, suratkabar akan bisa bertahan jika mampu beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat.
"Siapa yang klop dan pas dengan masyarakat, maka media suratkabar tersebut yang akan menang," ucapnya.
Dahlan optimistis dengan masa depan suratkabar yang tetap akan mampu bertahan. "Suratkabar akan tetap mampu bertahan, tidak seperti yang diramalan orang pada empat tahun lalu, yang menyebutkan koran akan mati," ujarnya.
Dikatakan, suratkabar sekarang sudah banyak yang pas, tapi perlu terus berkembang menyesuaikan diri dengan masyarakat.
"Pengolola suratkabar seluruh dunia pun yakin, jika suratkabar akan tetap hidup, meskipun dengan format yang kian beragam," katanya menambahkan.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya mengatakan, pers memegang posisi strategis dalam masyarakat.
Sebagai partner pemerintah, kata dia, pers memegang peran penting dalam menyukseskan pembangunan nasional.
"Saya menilai, pers nasional tidak hanya mampu menyajikan infomasi tentang masalah yang mendera bangsa hingga menyebabkan mental bangsa kita lemah, tetapi juga telah mampu menyajikan solusi nyata dan motivasi bangsa untuk mengatasi semua permasalahan yang ada," katanya.
Ia berharap pers nasional terus aktif dan berupaya keras untuk turut menciptakan iklim yang kondusif bagi terciptanya tatanan sosial yang mampu melahirkan masyarakat yang memiliki jati diri dan berkarakter serta bermental kuat.
Kongres SPS kali ini diikuti sebanyak 200 media massa suratkabar se-Indonesia, di antaranya Jawa Pos Grup, Kompas Grup, Pikiran Rakyat, Bali Post dan Media Indonesia Grup.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Media massa berbasis internet, perkembangan dan keberadaannya kini memang semakin banyak. Namun saya yakin, media suratkabar masih tetap eksis dan dibutuhkan masyarakat," katanya di Denpasar, Selasa.
Pada pembukaan Kongres ke-23 SPS itu, ia mengatakan, pada awal perkembangan media berbasis internet, ada survei yang menyatakan bahwa media massa koran akan berkurang bahkan perlahan-lahan akan mati.
"Tapi hasil survei tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar, bahkan nyatanya media cetak menjadi penyeimbang dari media berbasis internet itu," katanya.
Ia menegaskan, media massa konvensional, yaitu suratkabar, yakin tidak akan mati di tengah kepungan media "online" tersebut.
"Suratkabar tidak akan mati, asal penyajiannya cocok dengan masyarakatnya," ujar dia menandaskan.
Dahlan menjelaskan, suratkabar akan bisa bertahan jika mampu beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat.
"Siapa yang klop dan pas dengan masyarakat, maka media suratkabar tersebut yang akan menang," ucapnya.
Dahlan optimistis dengan masa depan suratkabar yang tetap akan mampu bertahan. "Suratkabar akan tetap mampu bertahan, tidak seperti yang diramalan orang pada empat tahun lalu, yang menyebutkan koran akan mati," ujarnya.
Dikatakan, suratkabar sekarang sudah banyak yang pas, tapi perlu terus berkembang menyesuaikan diri dengan masyarakat.
"Pengolola suratkabar seluruh dunia pun yakin, jika suratkabar akan tetap hidup, meskipun dengan format yang kian beragam," katanya menambahkan.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya mengatakan, pers memegang posisi strategis dalam masyarakat.
Sebagai partner pemerintah, kata dia, pers memegang peran penting dalam menyukseskan pembangunan nasional.
"Saya menilai, pers nasional tidak hanya mampu menyajikan infomasi tentang masalah yang mendera bangsa hingga menyebabkan mental bangsa kita lemah, tetapi juga telah mampu menyajikan solusi nyata dan motivasi bangsa untuk mengatasi semua permasalahan yang ada," katanya.
Ia berharap pers nasional terus aktif dan berupaya keras untuk turut menciptakan iklim yang kondusif bagi terciptanya tatanan sosial yang mampu melahirkan masyarakat yang memiliki jati diri dan berkarakter serta bermental kuat.
Kongres SPS kali ini diikuti sebanyak 200 media massa suratkabar se-Indonesia, di antaranya Jawa Pos Grup, Kompas Grup, Pikiran Rakyat, Bali Post dan Media Indonesia Grup.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011