Denpasar (Antara Bali) - Keberadaan ruang kontrol "Damamaya Cyber Monitor" mendapat apresiasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, karena dapat melakukan pendataan pengungsi Gunung Agung di kota tersebut.
Kepala Seksi Aplikasi Dinas komunikasi Informasi dan Statistik Kota Denpasar, Dewa Ngakan Ketut Rama Sanjaya di Denpasar, Rabu, mengatakan keberadaan ruang kontrol tersebut mendapat apresiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat.
Ia mengatakan dengan ruang kontrol tersebut, pemkot mampu mendata pengungsi dengan sistem pendataan yang terintegrasi dan menjadi pendataan terbaik di Bali.
Rama Sanjaya mengatakan karena sistem pendataan Denpasar selalu terkini (update), maka BNPB Pusat melalui BPBD Provinsi Bali menjadikan sistem pendataan Kota Denpasar sebagai percontohan untuk kabupaten lainnya.
"BNPB Pusat dan BPBD Provinsi Bali menyatakan bahwa sistem pendataan Kota Denpasar sangat bagus dan akan menjadi percontohan," ujarnya.
Rama Sanjaya mengatakan PNPB Pusat mengakui pendataan di Bali yang paling bagus adalah Kota Denpasar, maka secara langsung sistem pendataan Kota Denpasar menjadi percontohan. Bahkan sistem Kota Denpasar akan diintegrasikan dengan sistem di pusat.
Menurut dia, sistem Sisfo pengungsi yang diterapkan BNPB Pusat di setiap kabupaten dan kota untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), sehingga pemasukan data pengungsi berbasis masyarakat dan teknologi.
Ia mengatakan Kota Denpasar memang ter-"update", karena data pengungsi langsung dimasukan oleh desa dan kelurahan. Maka dari itu sistem Kota Denpasar selalu terbarukan secara dinamis.
"Saya berharap bisa mendata pengungsi di Kota Denpasar lebih cepat, akurat dengan melibatkan desa, kelurahan hingga kecamatan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Kepala Seksi Aplikasi Dinas komunikasi Informasi dan Statistik Kota Denpasar, Dewa Ngakan Ketut Rama Sanjaya di Denpasar, Rabu, mengatakan keberadaan ruang kontrol tersebut mendapat apresiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat.
Ia mengatakan dengan ruang kontrol tersebut, pemkot mampu mendata pengungsi dengan sistem pendataan yang terintegrasi dan menjadi pendataan terbaik di Bali.
Rama Sanjaya mengatakan karena sistem pendataan Denpasar selalu terkini (update), maka BNPB Pusat melalui BPBD Provinsi Bali menjadikan sistem pendataan Kota Denpasar sebagai percontohan untuk kabupaten lainnya.
"BNPB Pusat dan BPBD Provinsi Bali menyatakan bahwa sistem pendataan Kota Denpasar sangat bagus dan akan menjadi percontohan," ujarnya.
Rama Sanjaya mengatakan PNPB Pusat mengakui pendataan di Bali yang paling bagus adalah Kota Denpasar, maka secara langsung sistem pendataan Kota Denpasar menjadi percontohan. Bahkan sistem Kota Denpasar akan diintegrasikan dengan sistem di pusat.
Menurut dia, sistem Sisfo pengungsi yang diterapkan BNPB Pusat di setiap kabupaten dan kota untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), sehingga pemasukan data pengungsi berbasis masyarakat dan teknologi.
Ia mengatakan Kota Denpasar memang ter-"update", karena data pengungsi langsung dimasukan oleh desa dan kelurahan. Maka dari itu sistem Kota Denpasar selalu terbarukan secara dinamis.
"Saya berharap bisa mendata pengungsi di Kota Denpasar lebih cepat, akurat dengan melibatkan desa, kelurahan hingga kecamatan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017