Singaraja, (Antara Bali) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Bali menggelar lomba "Utsawa Dharmagita" serangkaian Hari Sumpah Pemuda ke-89.
"Lomba sebagai wujud nyata kepedulian pemuda terhadap eksistensi budaya dan agama Hindu yang menjadi penopang utama pariwisata di Pulau Dewata," kata Ketua Panitia Perlombaan I Putu Restu Aditya, di Kampus STAHN Mpu Kuturan, Sabtu.
Lomba dharmagita merupakan lomba nyanyian keagamaan umat Hindu biasa digunakan untuk mengiringi berbagai kegiatan keagamaan khususnya yang berhubungan dengan ritual.
Perlombaan dibagi dalam tiga kategori yakni lomba pembacaan sloka, palawakya, dan "nyurat" atau menulis lontar melibatkan total sebanyak 93 orang peserta. Jenis kegiatan tersebut sudah sangat minim dilakoni generasi muda zaman sekarang.
"Kami sebagai pemuda ingin mengajak teman dan saudara-saudara kami untuk mencintai budaya Bali sebagai daya tarik utama Pulau Dewata. Bali dikenal karena budayanya bukan yang lain," terang dia.
Sementara itu, Pembantu Ketua III STAH Negeri Mpu Kuturan, Gede Agung Jaya Suryawan MAg mengungkapkan bahwa momentum lomba sangatlah tepat karena satu rangkaian dengan peringatan hari sumpah pemuda yang juga serentak diperingati di seluruh wilayah tanah air.
Agung menilai pagelaran lomba merupakan wujud nyata komitmen kampus agama terbesar di Bali bagian utara tersebut terkait pelestarian budaya dan agama di era kekinian.
Selain itu, merupakan kesempatan para pemuda dalam berkreasi terkait kecintaannya terhadap budaya dan agama Hindu pada umumnya.
"Lomba juga sebagai wujud pelaksanaan ajeg Bali. Kami berharap kegiatan rutin tahunan ini dapat terus berlanjut dan dapat menginspirasi banyak anak muda untuk peduli terhadap budayanya sendiri," demikian paparnya. (bgs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Lomba sebagai wujud nyata kepedulian pemuda terhadap eksistensi budaya dan agama Hindu yang menjadi penopang utama pariwisata di Pulau Dewata," kata Ketua Panitia Perlombaan I Putu Restu Aditya, di Kampus STAHN Mpu Kuturan, Sabtu.
Lomba dharmagita merupakan lomba nyanyian keagamaan umat Hindu biasa digunakan untuk mengiringi berbagai kegiatan keagamaan khususnya yang berhubungan dengan ritual.
Perlombaan dibagi dalam tiga kategori yakni lomba pembacaan sloka, palawakya, dan "nyurat" atau menulis lontar melibatkan total sebanyak 93 orang peserta. Jenis kegiatan tersebut sudah sangat minim dilakoni generasi muda zaman sekarang.
"Kami sebagai pemuda ingin mengajak teman dan saudara-saudara kami untuk mencintai budaya Bali sebagai daya tarik utama Pulau Dewata. Bali dikenal karena budayanya bukan yang lain," terang dia.
Sementara itu, Pembantu Ketua III STAH Negeri Mpu Kuturan, Gede Agung Jaya Suryawan MAg mengungkapkan bahwa momentum lomba sangatlah tepat karena satu rangkaian dengan peringatan hari sumpah pemuda yang juga serentak diperingati di seluruh wilayah tanah air.
Agung menilai pagelaran lomba merupakan wujud nyata komitmen kampus agama terbesar di Bali bagian utara tersebut terkait pelestarian budaya dan agama di era kekinian.
Selain itu, merupakan kesempatan para pemuda dalam berkreasi terkait kecintaannya terhadap budaya dan agama Hindu pada umumnya.
"Lomba juga sebagai wujud pelaksanaan ajeg Bali. Kami berharap kegiatan rutin tahunan ini dapat terus berlanjut dan dapat menginspirasi banyak anak muda untuk peduli terhadap budayanya sendiri," demikian paparnya. (bgs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017