Denpasar (Antara Bali) - Real Estat Indonesia (REI) Bali menjadwalkan pelatihan bagi sejumlah tenaga ahli dari pengembang yang merupakan anggota atau calon anggota dalam asosiasi tersebut guna meningkatkan kompetensi menyangkut pembangunan rumah layak huni. 

 "REI memiliki daya saing yang terus berubah. Makanya, kami ingin mendapatkan pengembang yang sukses dan berhasil," kata Ketua DPD REI Bali Pande Agus Permana Widura di Denpasar, Kamis. 

Selain untuk meningkatkan kompetensi, Pande berharap pelatihan itu juga dapat meningkatkan profesionalisme tenaga ahli yang mewakili perusahaan pengembang. 

 Ketua Bidang Organisasi dan Pembinaan Anggota REI Bali I Made Ariyana menambahkan bahwa pelatihan itu meliputi persiapan dan pelaksanaan proyek, penghitungan laba dan rugi, manajemen keuangan dan pajak. 

 Selain itu, juga menyangkut pemasaran, pembiayaan, studi kasus serta regulasi perumahan dan permukiman, termasuk kebijakan pemerintah dalam bidang program pembangunan dan pembiayaan perumahan.

 Nantinya dalam pelatihan yang digelar pada tanggal 25 s.d. 26 Oktober itu akan diisi sejumlah narasumber, di antaranya dari Tim Diklat REI, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta dari Bank Tabungan Negara (BTN). 

 Selama dua hari, pengembang besar juga akan membagikan pengetahuan kepada pengembang daerah dan pemula yang diharapkan dapat menjadi awal kerja sama.

 Seluruh peserta yang telah mengikuti pendidikan kilat akan mendapatkan sertifikat sesuai dengan standar Lembaga Sertifikasi Profesi Bidang Perumahan Layak Huni. 

 Dengan adanya pelatihan tersebut, dia berharap menumbuhkan kepercayaan masyarakat terkait dengan kemampuan anggota REI Bali yang sudah mengantongi sertifikat, termasuk menangkal pengembang bodong. 

 Saat ini jumlah pengembang yang menjadi anggota REI Bali terdaftar mencapai 140 perusahaan, dan sebanyak 70 di antaranya merupakan pengembang aktif. (Dwa) 

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017