Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meminta pelaksanaan ajang Nusa Dua Fiesta (NDF) ke-20 dirancang dengan sejumlah terobosan agar tidak terkesan monoton saat disaksikan wisatawan.

"Harus dibuat terobosan dan menampilkan ide baru, sehingga masyarakat dan wisatawan tidak bosan menyaksikan Nusa Dua Fiesta," katanya di Denpasar, Senin.

Saat menerima Ketua Panitia NDF 2017 yang juga Dirut Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) Jatmoko K Santoso, Wagub juga menyampaikan apresiasi dengan penyelenggaraan NDF untuk kesekian kalinya pada 11-15 Oktober 2017.

"Selain itu, dengan adanya NDF diharapkan dapat memulihkan kepercayaan masyarakat internasional bahwa Bali masih aman dikunjungi, karena masih banyak tempat-tempat wisata yang jaraknya jauh dari Gunung Agung, meskipun saat ini gunung tersebut berstatus Awas," ujarnya.

Terkait posko yang akan dibuka ITDC untuk menampung bantuan dari BUMN, Pemprov Bali sangat mengapresiasi hal tersebut.

"Di tengah ketidakpastian kondisi Gunung Agung saat ini, maka pemerintah masih membutuhkan bantuan untuk para pengungsi, terutama dalam penyediaan logistik sehari-hari serta kebutuhan lainnya," ucap Sudikerta.

Sudikerta berharap dengan sinergitas yang ditunjukkan oleh BUMN dapat membantu pemerintah daerah dalam mengatasi dampak bencana yang terjadi di Bali.

Sementara itu, Direktur Utama Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) Jatmoko K Santoso mengatakan Nusa Dua Fiesta (NDF) yang telah digelar sejak 1996, menjadi salah satu kegiatan rutin yang banyak ditunggu publik di Bali.

Awalnya, berangkat dari sebuah ide untuk memberi sentuhan yang berbeda terhadap peran kawasan Nusa Dua selain sebagai fasilitas akomodasi dan pusat kegiatan konferensi, menjadi kemudian sebuah pesta besar yang menjadi ajang penampilan atraksi seni, budaya, kuliner, olahraga dan hiburan.

"Kehadiran NDF juga makin melengkapi agenda wisatawan di Bali, yang mulai bergeser dari kunjungan ke destinasi tradisional berbasis budaya, menjadi kegiatan wisata artifisial yang lebih bervariasi dan dinamis," ujar Jatmoko.

Apalagi mengingat Nusa Dua sebagai pusat MICE tingkat dunia memang membutuhkan banyak kegiatan tambahan sebagai penunjang kegiatan konferensi dan eksibisi.

"Dengan adanya NDF, kami ingin meyakinkan bahwa di tengah situasi Gunung Agung yang masih dalam keadaan Awas, namun Bali masih aman untuk dikunjungi, mengingat jarak Nusa Dua dengan Gunung Agung sendiri sekitar 60 kilometer," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap NDF tahun ini masih akan ramai dikunjungi oleh wisatawan. Terkait dengan penanganan status Gunung Agung, sesuai arahan Menteri BUMN, maka ITDC akan digunakan sebagai posko utama penyaluran bantuan kepada para pengungsi Gunung Agung untuk BUMN yang ada di Bali.

Dengan demikian, bantuan BUMN yang disalurkan dapat dikoordikasikan melalui satu pintu, yang kemudian ITDC akan berkoordinasi dengan Posko Komando yang ada di Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017