Klungkung (Antara Bali) - Bupati Klungkung, Bali, I Nyoman Suwirta melakukan rapat evaluasi dengan segenap jajaran operasi perangkat daerah setempat terkait tindak lanjut penanganan pengungsi Gunung Agung yang mengungsi di daerah itu.
"Hari ini kami evaluasi tim yang menangani pengungsi Gunung Agung terkait tugas dan tanggung jawabnya sesuai surat keputusan (SK) yang telah dibentuk," ujar Nyoman Suwirta usai melakukan rapat koordinasi di Posko GOR Swecapura, Kabupaten Klungkung, Selasa malam.
Ia mengatakan dalam menangani pengungsi Gunung Agung pihaknya menekankan tim yang telah dibentuk ini bekerja sesuai standar operasional prosedur yang telah ditetapkan dalam upaya penanggulangan bencana.
Menurut dia, penanganan bencana ini tidak semudah dalam melaksanakan OPD yang dilakukan secara rutin, karena dalam penanganan ini perlu adanya pendataan kebutuhan logistik pengungsi yang memerlukan kemampuan di bidangnya.
"Melalui rapat tadi, saya kembali memberikan pemahaman kepada tim ini agar membuat administrasi logistik sesuai sistem dengan baik. Intinya, rapat kali ini kami ingin memperbaiki sistem penyaluran logistik yang telah ada, sehingga penanganan ini dapat menjadi perhatian tim," ujarnya.
Ia mengakui, sumbangan dari donatur yang diterima di posko ini harus dipertanggungjawabkan dengan baik, sehingga dalam pelaksanaannya sangat berbeda dengan penggunaan dana APBD. "Ketika menggunakan dana dari masyarakat ini, maka pertanggungjawabannya harus betul-betul baik," ujarnya.
Dengan adanya upaya ini, pihaknya meyakini semua dana yang disalurkan oleh masyarakat dan donatur tepat sasaran dan tersalurkan kepada yang membutuhkan. Kemudian, didukung adanya administrasi yang akurat dan pihaknya juga telah melakukan antisipasi apabila Gunung Agung meletus.
"Kami sudah membuat gambaran umum bagaimana membuat jalur evakuasi para pengungsi yang berada di zona KRB merah hingga kuning menuju sejumlah tempat yang lebih aman," ujarnya.
Pihaknya juga telah melakukan evaluasi penanganan kepada pengungsi yang mengalami sakit selama dipengungsian dan pihaknya juga sudah melakukan antisipasi apabila Gunung Agung meletus maka tenda pengungsian juga akan sulit digunakan, sehingga mengoptimalkan keberadaan sekolah untuk tempat pengungsian.
"Kami terus memberikan motivasi kepada pengungsi agar tabah dan menerima keadaan selama dipengungsian dan untuk posko kesehatan dipengungsian yang ada di GOR Swecapura juga telah disiapkan pendingin ruangan (AC) portabel agar ruangan kesehatan tetap sejuk," ujarnya.
Pihaknya juga menyiagakan sejumlah petugas kesehatan yang dibantu relawan bersiaga di posko kesehatan, untuk membantu pengungsi yang sakit saat berada dipengungsian.
"Kami juga dibantu petugas BPJS Kesehatan agar ikut bersiaga di posko kesehatan apabila ada pengungsi yang perlu dirujuk ke rumah sakit dengan memerlukan JKN-KIS," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Hari ini kami evaluasi tim yang menangani pengungsi Gunung Agung terkait tugas dan tanggung jawabnya sesuai surat keputusan (SK) yang telah dibentuk," ujar Nyoman Suwirta usai melakukan rapat koordinasi di Posko GOR Swecapura, Kabupaten Klungkung, Selasa malam.
Ia mengatakan dalam menangani pengungsi Gunung Agung pihaknya menekankan tim yang telah dibentuk ini bekerja sesuai standar operasional prosedur yang telah ditetapkan dalam upaya penanggulangan bencana.
Menurut dia, penanganan bencana ini tidak semudah dalam melaksanakan OPD yang dilakukan secara rutin, karena dalam penanganan ini perlu adanya pendataan kebutuhan logistik pengungsi yang memerlukan kemampuan di bidangnya.
"Melalui rapat tadi, saya kembali memberikan pemahaman kepada tim ini agar membuat administrasi logistik sesuai sistem dengan baik. Intinya, rapat kali ini kami ingin memperbaiki sistem penyaluran logistik yang telah ada, sehingga penanganan ini dapat menjadi perhatian tim," ujarnya.
Ia mengakui, sumbangan dari donatur yang diterima di posko ini harus dipertanggungjawabkan dengan baik, sehingga dalam pelaksanaannya sangat berbeda dengan penggunaan dana APBD. "Ketika menggunakan dana dari masyarakat ini, maka pertanggungjawabannya harus betul-betul baik," ujarnya.
Dengan adanya upaya ini, pihaknya meyakini semua dana yang disalurkan oleh masyarakat dan donatur tepat sasaran dan tersalurkan kepada yang membutuhkan. Kemudian, didukung adanya administrasi yang akurat dan pihaknya juga telah melakukan antisipasi apabila Gunung Agung meletus.
"Kami sudah membuat gambaran umum bagaimana membuat jalur evakuasi para pengungsi yang berada di zona KRB merah hingga kuning menuju sejumlah tempat yang lebih aman," ujarnya.
Pihaknya juga telah melakukan evaluasi penanganan kepada pengungsi yang mengalami sakit selama dipengungsian dan pihaknya juga sudah melakukan antisipasi apabila Gunung Agung meletus maka tenda pengungsian juga akan sulit digunakan, sehingga mengoptimalkan keberadaan sekolah untuk tempat pengungsian.
"Kami terus memberikan motivasi kepada pengungsi agar tabah dan menerima keadaan selama dipengungsian dan untuk posko kesehatan dipengungsian yang ada di GOR Swecapura juga telah disiapkan pendingin ruangan (AC) portabel agar ruangan kesehatan tetap sejuk," ujarnya.
Pihaknya juga menyiagakan sejumlah petugas kesehatan yang dibantu relawan bersiaga di posko kesehatan, untuk membantu pengungsi yang sakit saat berada dipengungsian.
"Kami juga dibantu petugas BPJS Kesehatan agar ikut bersiaga di posko kesehatan apabila ada pengungsi yang perlu dirujuk ke rumah sakit dengan memerlukan JKN-KIS," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017