Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar, Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra melakukan pemantauan terhadap warga pengungsi Gunung Agung yang mencapai 13.014 orang di kota setempat.

"Kami berharap kepada warga pengungsi dari radius Kawasan Rawan Bencanan (KRB) Gunung Agung yang tersebar di empat kecamatan, baik secara mandiri maupun yang tinggal di posko-posko yang disediakan Pemkot Denpasar untuk mendapat layanan yang memadai," kata Wali Kota Rai Mantra di Denpasar, Minggu.

Rai Mantra bersama Wakilnya IGN Jaya Negara beserta seluruh jajaran secara berkesinambungan terus memantau pendataan warga KRB Gunung Agung.

Tercatat mencapai 13.014 orang warga pengungsi Gunung Agung di Kota Denpasar dengan berbagai persiapan telah dilakukan pemkot bersama seluruh elemen masyarakat saling membantu warga tersebut.

Saat ini pemkot melakukan pendataan dari pihak kelurahan yang dipimpin Lurah Sumerta, I Made Tiranan mengumpulkan seluruh warga KRB Gunung Agung di Balai Banjar Abian Kapas Kelod.

"Berapa anak-anak yang belum mendapatkan sekolah, jumlah lansia, jumlah bayi dan ibu hamil," wali kota Rai Mantra bertanya kepada Lurah Sumerta.

Wali Kota Rai Mantra sembari melihat tabel pendataan dari Kelurahan Sumerta. Dan mengintruksikan pihak kelurahan untuk terus melakukan pendataan secara detail bersama kepala dusun, kepala lingkungan banjar setmpat.

Menurut Rai Mantra, sesuai imbauan Gubernur Bali terdapat 27 desa yang dinyatakan rawan KRB Gunung Agung. Sehingga diharapkan kepada warga yang desanya dianggap aman dari KRB Gunung Agung dapat kembali ke desa masing-masing.

Rai Mantra juga mengingatkan kepada warga KRB Gunung Agung yang berada di Kota Denpasar yang memiliki anak sekolah dapat segera minta surat keterangan dari kelurahan maupun perbekel setempat. Sehingga hal ini nantinya dapat segera memberikan fasilitas anak sekolah di kawasan terdekat.

Sementara dalam keadaan darurat seperti sakit, ibu melahirkan, dan kesehatan lansia warga KRB dapat menghubungi nomor 112 bebas pulsa dan nomor telpon (0361) 223333.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar Made Prapta mengatakan ada 27 desa yang tidak aman dan harus mengungsi, serta selebihnya berada di daerah aman.

Di Kota Denpasar jumlah pengungsi tersebar di empat kecamatan dan ada yang ditampung di pos Danau Tempe, GOR Lapangan Kompyang Sujana, Pos Sutomo, Kesambi dan di kawasan Pucuk Indah serta banyak juga dirumah-rumah keluarga.

"Kami juga melakukan pendataan warga KRB Gunung Agung di setiap pos yang ada di Kota Denpasar terkait dengan kawasan yang dinyatakan aman dari KRB. Untuk menghilangkan kejenuhan warga KRB dipengungsian seperti di GOR Kompyang Sujana telah melakukan kegiatan memasak bersama, di kawasan Danau Tempe melaksnakan gotong-royong bersama, dan ada yang berjualan gorengan hingga menjadi buruh bangunan.

Lurah Sumerta I Made Tiranan mengatakan terdapat 624 warga KRB tinggal sementara secara mandiri di Kelurahan Sumerta.

"Semua tinggal di keluarga dan kerabat, dengan bantuan kami galang dari sekaa teruna, PKK banjar, pengusaha, hingga sekolah-sekolah yang ada di Kelurahan Sumerta," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017