Semarapura (Antara Bali) - Bupati Klungkung, Bali I Nyoman Suwirta mengupayakan proses belajar mengajar bagi anak-anak pengugsi Gunung Agung dapat terlaksana dengan baik di sekolah terdekat.

"Upaya itu dengan membuka kelas baru, namun tetap berbaur antara anak-anak sekolah bersangkutan dengan anak didik yang mengungsi," kata Bupati Klungkung Nyoman Suwirta ketika meninjau SDN 2 Gelgel, Sabtu.

Ia mengatakan, penambahan sekolah baru itu dilakukan agar proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan baik dan tetap terjadi interaksi antara murid sekolah bersangkutan dengan anak didik yang mengungsi.

Untuk mengatasi kekurangan guru, Bupati Suwirta instruksikan Kepala Dinas Pendidikan setempat, Dewa Dharmawan menjalin komunikasi dengan Dinas Pendidikan Karangasem.

"Tidak perlu memikirkan administrasi dan sebagainya karena semua di sini demi kemanusiaan dan masa depan anak-anak para pengungsi," ujar Bupati Suwirta.

Sekolah Dasar Negeri 2 Gelgel, Klungkung yang mempunyak 84 anak-anak kini harus menampung lagi 72 murid yang mengungsi sehingga totalnya menjadi 156 orang.

Kondisi serupa juga terjadi di sekolah dasar negeri 1 Gelgel. Di sekolah ini jumlah anak-anak pengungsi yang bersekolah tercatat 175 siswa. Jumlah ini hampir sama dengan jumlah siswa sekolah itu 196 siswa.

Membludaknya jumlah siswa di kedua sekolah itu menyebabkan proses belajar mengajar tidak dapat terlaksana dengan baik.

Untuk itu Bupati Suwirta segera mengintruksikan membuka kelas baru dengan menggunakan fasilitas yang ada, sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.

Klungkung sebagai daerah tetangga terdekat dengan Kabupaten Karangasem hingga saat ini menampung pengungsi Gunung Agung sebanyak 19.456 orang tersebar pada 162 titik. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Sentana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017