Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra meninjau posko komando pengungsian warga Karangasem di Denpasar, setelah status Gunung Agung ditetapkan level IV (Awas).
"Saya berharap warga Karangasem yang mengungsi di Denpasar harus tetap semangat. Tetap juga beraktivitas sebagai mana biasa. Kerjakan apa yang bisa dibuat oleh warga dalam mengisi hari-harinya di sini," kata Wali Kota Rai Mantra di Denpasar, Rabu.
Wali Kota Rai Mantra, dalam kunjungan pertama ke posko pengungsian mandiri Jalan Trijata, Desa Dangin Puri Kangin, meninjau lansia yang berusia 105 tahun warga Dusun Jungutan Kecamatan Bebandem, Karangasem.
Ia memerintahkan penanganan kesehatan lansia tersebut segera dibawa ke panti jompo yang nantinya dapat pelayanan kesehatan lebih lanjut. Selanjutkan meninjau posko pengungsian di eks Kantor Desa Pemecutan Kaja. Sebanyak 126 orang pengungsi berada dilokasi tersebut yang sedang sibuk membuat sarana upacara (ceper) dan membersihkan ruangan. Begitu juga di posko pengungsian mandiri di kawasan Banjar Mertha Yoga, Kelurahan Pemecutan tercatat 40 orang warga asal Desa Griana, Karangasem.
Kemudian Rai Mantra yang didampingi organisasi perangkat daerah (OPD) mengunjungi posko pengungisan di lapangan Kompyang Sujana, Desa Tegal Kertha baru terdapat tujuh orang warga asal Desa Ujung, Karangasem serta telah mendapatkan pelayanan dari Dinas Sosial dan instansi terkait.
Begitu juga di kawasan Banjar Batu Paras, Desa Padangsambian Kaja dengan jumlah 40 orang asal Desa Tulamben, Karangasem.
Wali Kota Rai Mantra mengingatkan kepada kepala desa dan lurah untuk melakukan pendataan kepada anak-anak sekolah. Hal ini dapat segera membantu anak-anak untuk melanjutkan mengenyam pendidikan selama berada di pengungsian.
Termasuk juga pelayanan kesehatan kepada lansia, bayi, balita dan ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas, serta dalam keadaan darurat dapat melapor ke telepon kegawatdaruratan 112.
"Saya berharap kepada para pengungsi untuk dapat melaporkan diri kepada kepala dusun, kepala lingkungan, kepala desa (perbekel), lurah, dan para petugas yang bersiaga di setiap posko pengungsian. Sehingga nantinya segera dapat difasilitasi bantuan," ujar Rai Mantra, sembari memberikan bantuan bok bayi.
Seorang pengungsi Wayan Sumerta asal Desa Jungutan Kecamatan Bebandem, Karangasem mengatakan sempat mengungsi berpindah-pindah di kawasan Karangasem dan akhirnya menetap mengungsi di Desa Dangin Puri Kangin.
Ia juga mengaku telah mendapatkan berbagai pelayanan dari pihak desa setempat, serta sanak keluarga yang masih duduk di bangku sekolah, kini sudah ditampung di sekolah terdekat.
"Kami menetap di pengungsian mandiri bersama dua bayi, dua balita, dan dua lansia, serta telah mendapatkan pelayanan kesehatan serta bantuan lainnya," ucapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Saya berharap warga Karangasem yang mengungsi di Denpasar harus tetap semangat. Tetap juga beraktivitas sebagai mana biasa. Kerjakan apa yang bisa dibuat oleh warga dalam mengisi hari-harinya di sini," kata Wali Kota Rai Mantra di Denpasar, Rabu.
Wali Kota Rai Mantra, dalam kunjungan pertama ke posko pengungsian mandiri Jalan Trijata, Desa Dangin Puri Kangin, meninjau lansia yang berusia 105 tahun warga Dusun Jungutan Kecamatan Bebandem, Karangasem.
Ia memerintahkan penanganan kesehatan lansia tersebut segera dibawa ke panti jompo yang nantinya dapat pelayanan kesehatan lebih lanjut. Selanjutkan meninjau posko pengungsian di eks Kantor Desa Pemecutan Kaja. Sebanyak 126 orang pengungsi berada dilokasi tersebut yang sedang sibuk membuat sarana upacara (ceper) dan membersihkan ruangan. Begitu juga di posko pengungsian mandiri di kawasan Banjar Mertha Yoga, Kelurahan Pemecutan tercatat 40 orang warga asal Desa Griana, Karangasem.
Kemudian Rai Mantra yang didampingi organisasi perangkat daerah (OPD) mengunjungi posko pengungisan di lapangan Kompyang Sujana, Desa Tegal Kertha baru terdapat tujuh orang warga asal Desa Ujung, Karangasem serta telah mendapatkan pelayanan dari Dinas Sosial dan instansi terkait.
Begitu juga di kawasan Banjar Batu Paras, Desa Padangsambian Kaja dengan jumlah 40 orang asal Desa Tulamben, Karangasem.
Wali Kota Rai Mantra mengingatkan kepada kepala desa dan lurah untuk melakukan pendataan kepada anak-anak sekolah. Hal ini dapat segera membantu anak-anak untuk melanjutkan mengenyam pendidikan selama berada di pengungsian.
Termasuk juga pelayanan kesehatan kepada lansia, bayi, balita dan ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas, serta dalam keadaan darurat dapat melapor ke telepon kegawatdaruratan 112.
"Saya berharap kepada para pengungsi untuk dapat melaporkan diri kepada kepala dusun, kepala lingkungan, kepala desa (perbekel), lurah, dan para petugas yang bersiaga di setiap posko pengungsian. Sehingga nantinya segera dapat difasilitasi bantuan," ujar Rai Mantra, sembari memberikan bantuan bok bayi.
Seorang pengungsi Wayan Sumerta asal Desa Jungutan Kecamatan Bebandem, Karangasem mengatakan sempat mengungsi berpindah-pindah di kawasan Karangasem dan akhirnya menetap mengungsi di Desa Dangin Puri Kangin.
Ia juga mengaku telah mendapatkan berbagai pelayanan dari pihak desa setempat, serta sanak keluarga yang masih duduk di bangku sekolah, kini sudah ditampung di sekolah terdekat.
"Kami menetap di pengungsian mandiri bersama dua bayi, dua balita, dan dua lansia, serta telah mendapatkan pelayanan kesehatan serta bantuan lainnya," ucapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017