Karangasem (Antara Bali) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa negara memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan pangan khususnya bagi para pengungsi Gunung Agung yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali.
"Kami harus bisa memastikan bahwa dukungan logistik pengungsi tidak boleh tidak tercukupi," kata Khofifah ketika meninjau pos pemantauan gunung api di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu.
Khofifah mengatakan jika mengacu kepada Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2012 pasal 11 dan 12 menyebutkan bahwa kondisi darurat saat ini pengungsi harus mendapatkan layanan termasuk mencukupi kebutuhan permakanan.
Dengan kondisi darurat itu, Pemerintah Kabupaten Karangasem telah mengeluarkan 100 ton cadangan beras berdasarkan Surat Keputusan Darurat dari Bupati Karangasem.
Menurut Khofifah, beras yang didistribusikan oleh Pemkab Karangasem itu telah habis didistribusikan ke kantong-kantong pengungsian.
Saat ini, lanjut Khofifah, pihaknya tengah menunggu surat keputusan dari gubernur Bali untuk mengeluarkan cadangan beras pemerintah jatah provinsi hingga 200 ton, agar Kemensos dapat mengeluarkan cadangan beras Pemerintah (CBP) ketika alokasi dari Pemerintah Provinsi telah habis digunakan.
"Sebetulnya sekarang itu kami sedang menunggu surat untuk diputuskan darurat oleh gubernur supaya bisa mengeluarkan cadangan beras pemerintah sampai 200 ton. Kalau itu juga sudah terpakai baru, Kementerian Sosial itu bisa mengeluarkan (beras) `unlimited`," katanya.
Kementerian Sosial nantinya baru bisa mengeluarkan cadangan beras pemerintah dari Pusat dengan alokasi tanpa batas sesuai dengan stok yang saat ini mencapai sekitar 269 ribu ton.
Saat ini Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Provinsi Bali meyiagakan dan mendistribusikan beras reguler sebanyak 50 ton bagi para pengungsi yang tersebar di luar Kabupaten Karangasem.
Sedangkan Kabupaten Karangasem telah mengeluarkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk kebutuhan pengungsi di Kabupaten Karangasem.
Pusat dengan jumlah stok mencapai sekitar 269 ribu ton.
BPBD Provinsi Bali menyebutkan data terakhir jumlah pengungsi hingga pukul 12.00 Wita mencapai 90.576 jiwa yang tersebar di 421 titik pengungsian di sembilan kabupaten dan kota di Pulau Dewata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami harus bisa memastikan bahwa dukungan logistik pengungsi tidak boleh tidak tercukupi," kata Khofifah ketika meninjau pos pemantauan gunung api di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu.
Khofifah mengatakan jika mengacu kepada Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2012 pasal 11 dan 12 menyebutkan bahwa kondisi darurat saat ini pengungsi harus mendapatkan layanan termasuk mencukupi kebutuhan permakanan.
Dengan kondisi darurat itu, Pemerintah Kabupaten Karangasem telah mengeluarkan 100 ton cadangan beras berdasarkan Surat Keputusan Darurat dari Bupati Karangasem.
Menurut Khofifah, beras yang didistribusikan oleh Pemkab Karangasem itu telah habis didistribusikan ke kantong-kantong pengungsian.
Saat ini, lanjut Khofifah, pihaknya tengah menunggu surat keputusan dari gubernur Bali untuk mengeluarkan cadangan beras pemerintah jatah provinsi hingga 200 ton, agar Kemensos dapat mengeluarkan cadangan beras Pemerintah (CBP) ketika alokasi dari Pemerintah Provinsi telah habis digunakan.
"Sebetulnya sekarang itu kami sedang menunggu surat untuk diputuskan darurat oleh gubernur supaya bisa mengeluarkan cadangan beras pemerintah sampai 200 ton. Kalau itu juga sudah terpakai baru, Kementerian Sosial itu bisa mengeluarkan (beras) `unlimited`," katanya.
Kementerian Sosial nantinya baru bisa mengeluarkan cadangan beras pemerintah dari Pusat dengan alokasi tanpa batas sesuai dengan stok yang saat ini mencapai sekitar 269 ribu ton.
Saat ini Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Provinsi Bali meyiagakan dan mendistribusikan beras reguler sebanyak 50 ton bagi para pengungsi yang tersebar di luar Kabupaten Karangasem.
Sedangkan Kabupaten Karangasem telah mengeluarkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk kebutuhan pengungsi di Kabupaten Karangasem.
Pusat dengan jumlah stok mencapai sekitar 269 ribu ton.
BPBD Provinsi Bali menyebutkan data terakhir jumlah pengungsi hingga pukul 12.00 Wita mencapai 90.576 jiwa yang tersebar di 421 titik pengungsian di sembilan kabupaten dan kota di Pulau Dewata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017