Mangupura (Antara Bali) - Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, masih menunggu produk yang dikembangkan Dinas Pertanian dan Pangan setempat untuk mengembangkan agrowisata atau pertanian tradisional bersinergi dengan kegiatan pariwisata.

"Kami siap bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Pangan Badung untuk mengembangkan Agrowisata, karena ini dapat menambah pendapatan daerah dan menguntungkan para petani," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra saat dihubungi di Mangupura, Minggu.

Terobosan pengembangan agrowisata ini, kata Badra, memang masih dirancang dengan dinas terkait agar betul-betul siap untuk dikembangkan dan menjadi nilai jual untuk desa wisata dan menguntungkan para petani.

"Saat ini penataan desa wisata terus kami lakukan yang bersinergi dengan produk yang ingin dikembangkan di desa wisata," ujarnya.

Badra mengakui sejauh ini memang ada rencana untuk pengembangan agrowisata dengan produk bunga mitir, pertanian kakao yang ada di desa wisata turut dikembangkan.

"Bila produk ini sudah siap, kami dari Dispar siap menjual kepada pelaku wisata yang juga bersinergi di desa wisata ini," katannya.

Ia menjelaskan saat ini memang sudah berkembang agrowisata budidaya coklat di dalam pot, namun bukan bukan milik Pemerintah Kabupaten Badung, tapi dikembangkan pihak swasta.

"Saat ini kami mendorong Festival Manggis harus dikenalkan kembali dan festival asparagus juga harus terus digalakkan agar dikenal wisatawan dan menjadi agrowisata favorit," katanya.

Badra menambahkan saat ini Pemkab Badung mengembangkan 17 desa wisata yang dikemas dengan berbagai pilihan diantaranya bersifat budaya (culture), buatan manusia, wisata alam (air terjun dan rafting).

Ia mencontohkan untuk pengembangan desa wisata yang menjadi prioritas tahun ini adalah di Desa Kuwung dan Desa Penarungan yang ada di Kecamatan Mengwi. Kemudian, Desa Dauh Yeh Cani kecamatan Abiansemal yang saat ini menjadi prioritas awal pengembangan desa wisata yang bersinergi dengan agrowisata ini.

Untuk pendanaannya, sudah diberikan Pemkab Badung dan mendapat persetujuan Bupati. Kemudian, pada APBD 2018 juga diajukan anggaran untuk menata infrastruktur di masing-masing objek wisata yang ada di Badung.

"Kami targetkan akhir 2018 sudah rampung pengerjaan penataan infrastruktur ini yang nantinya dikerjakan Dinas PUPR Badung," ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Putu Oka Swadiana menambahkan Dinas Pertanian siap mendukung program kepariwisataan di daerah ini. "Sampai saat ini memang baru beberapa produk yang bisa disiapkan untuk pariwisata," katanya.

Ia mencontohkan produk yang bisa ditawarkan yakni agrowisata dengan produk manggis. Ke depan, apabila sudah ada kerja sama (MoU) dengan pihak hotel dan telah ada alat CAS, Pemkab Badung bisa saja membeli salak ke Kabupaten Karangasem. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017