Singaraja (Antara Bali) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali menggelar seminar revitalisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKN) untuk guru dalam rangka menguatkan jati diri bangsa dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Seminar melibatkan ribuan guru, akademisi, praktisi dan para mahasiswa dari Bali, Jawa dan juga Nusa Tenggara Barat (NTB)," kata Wakil Rektor II Undiksha, Prof Dr I Wayan Lasmawan, MPd, ketika membuka seminar, di Singaraja, Selasa.
Ia mengatakan, seminar tersebut sebagai bentuk kepedulian Undiksha sebagai lembaga pendidikan tinggi, dalam rangka menjawab terkait isu kebangsaan.
Lasmawan mengungkapkan, Undiksha sebagai salah satu lembaga tempat berkumpulnya para akademisi handal dalam bidang kependidikan melihat bahwa ada persoalan dalam pengelolaan kebangsaan terkait bagaimana ideologi bangsa yakni Pancasila diejawantahkan dalam kehidupan nyata, berbangsa dan bernegara.
"Salah satu latar belakang ya itu selain terkait juga dengan tema yang diangkat yakni menguatkan jati diri bangsa dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutur dia.
Pihaknya pun berharap kalangan guru dan administrator pendidikan dapat mengimplementasikan dan menempatkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam proses pembelajaran di sekolah.
"Harapannya adalah mereka (para guru) dapat menanamkan nilai-nilai adiluhung bangsa yang penuh akan keragaman dan kemajemukan berlandaskan Pancasila kepada para peserta didik," kata dia.
Lasmawan menilai selama ini secara formal memang Pancasila sudah menjadi dasar dalam kehidupan bernegara, tetapi belum sepenuhnya dalam tataran aplikatif, kehidupan sehari-hari di masyarakat.
"Dua mata kuliah yakni Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi media yang sangat strategis dalam mewujudkan konsep berbangsa dan bernegara berlandaskan azas Pancasila," tutur dia.
Sementara itu, selain seminar, ribuan guru PKN yang hadir dalam kegiatan tersebut sekaligus bereuni sebagai lulusan dari kampus kependidikan terbesar di Pulau Dewata itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Seminar melibatkan ribuan guru, akademisi, praktisi dan para mahasiswa dari Bali, Jawa dan juga Nusa Tenggara Barat (NTB)," kata Wakil Rektor II Undiksha, Prof Dr I Wayan Lasmawan, MPd, ketika membuka seminar, di Singaraja, Selasa.
Ia mengatakan, seminar tersebut sebagai bentuk kepedulian Undiksha sebagai lembaga pendidikan tinggi, dalam rangka menjawab terkait isu kebangsaan.
Lasmawan mengungkapkan, Undiksha sebagai salah satu lembaga tempat berkumpulnya para akademisi handal dalam bidang kependidikan melihat bahwa ada persoalan dalam pengelolaan kebangsaan terkait bagaimana ideologi bangsa yakni Pancasila diejawantahkan dalam kehidupan nyata, berbangsa dan bernegara.
"Salah satu latar belakang ya itu selain terkait juga dengan tema yang diangkat yakni menguatkan jati diri bangsa dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutur dia.
Pihaknya pun berharap kalangan guru dan administrator pendidikan dapat mengimplementasikan dan menempatkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam proses pembelajaran di sekolah.
"Harapannya adalah mereka (para guru) dapat menanamkan nilai-nilai adiluhung bangsa yang penuh akan keragaman dan kemajemukan berlandaskan Pancasila kepada para peserta didik," kata dia.
Lasmawan menilai selama ini secara formal memang Pancasila sudah menjadi dasar dalam kehidupan bernegara, tetapi belum sepenuhnya dalam tataran aplikatif, kehidupan sehari-hari di masyarakat.
"Dua mata kuliah yakni Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi media yang sangat strategis dalam mewujudkan konsep berbangsa dan bernegara berlandaskan azas Pancasila," tutur dia.
Sementara itu, selain seminar, ribuan guru PKN yang hadir dalam kegiatan tersebut sekaligus bereuni sebagai lulusan dari kampus kependidikan terbesar di Pulau Dewata itu. (WDY)
Video oleh Bagus Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017