Denpasar (Antara Bali) - Ketua Komisi III DPRD Bali, I Nengah Tamba sangat mendukung atraksi budaya layang-layang yang rutin digelar setiap tahun di Pulau Dewata, namun kelompok (sekaa) yang membawa layangan itu jangan sampai merugikan pengguna jalan raya.

"Saya mendukung budaya atraksi layang-layang itu harus dipertahankan. Namun saya menyayangkan terjadinya arogansi di jalanan saat membawa layang-layang tersebut ke ajang perlombaan," katanya di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan kebiasaan membawa layang-layang ke lokasi lomba atau festival layang-layang dengan cara konvoi mengganggu pengguna jalan lainnya. Banyak warga masyarakat dan wisatawan yang mengeluhkan hal tersebut.

"Budaya atraksi layang-layang kami sangat setuju dipertahankan. Tapi saya tidak setuju cara-cara bagaimana layang-layang itu begerak (dibawa) dari start ke lapangan dengan cara arogansi yang menggangu pengguna jalan yang lain," ucap politikus Partai Demokrat.

Tamba lebih lanjut mengatakan sikap "sekaa" (kelompok) arogansi di jalanan itu tidak hanya merugikan warga lokal, tapi juga wisatawan yang kebetulan berlibur di Bali.

Tamba meminta kebiasaan buruk itu harus ditiadakan, sebab arogansi di jalanan itu merusak citra Bali, karena Pulau Dewata ini tujuan wisatawan dunia.

"Ingat, di jalan itu ada wisatawan yang melihatnya. Malu kita budaya kok begitu arogansinya. Naik motor dengan kenalpot yang digeber suara keras," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017