Negara (Antara Bali) - Pembangunan Politeknik Negeri Kelautan Jembrana milik Kementerian Kelautan Dan Perikanan belum dimulai, meskipun sudah ada pemenang tender.
"Untuk keputusan pemenang tender sudah kami terima, tapi kapan pembangunan fisik Politeknik tersebut kami belum tahu," kata Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan Dan Perikanan Jembrana Made Dwi Maharimbawa, di Negara, Senin.
Ia mengatakan, karena proyek dari pemerintah pusat, pihaknya hanya bisa menunggu, meskipun berharap pembangunan segera dimulai, karena Politeknik tersebut sudah mulai menerima pendaftaran mahasiswa.
Menurutnya, sesuai dengan rencana, kampus Politeknik Negeri Kelautan Jembrana akan dibangun di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara yang merupakan sentra perikanan tangkap di daerah ini.
Kampus tersebut akan berdampingan dengan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, dengan lahan dari tanah timbul milik negara yang luasnya puluhan hektare.
Khusus untuk penerimaan mahasiswa baru, ia mengatakan, sampai pendaftaran ditutup tanggal 1 September lalu terdaftar 167 calon mahasiswa.
"Saat ini mereka sedang mengikuti tes, yang untuk sementara kami tempatkan di kampus Akademi Komunitas Jembrana di Desa Baluk," katanya.
Ratusan pendaftar tersebut, menurutnya, akan mengisi tiga program studi yaitu Perikanan Tangkap, Budidaya Ikan dan Pengolahan Hasil Laut, yang masing-masing program studi akan merekrut 25 mahasiswa untuk strata pendidikan Diploma III.
Ia mengatakan, dari tiga jurusan dengan masing-masing jumlah mahasiswa 25 orang tersebut, sebanyak 40 persen akan diisi mahasiswa lokal asal Provinsi Bali.
Dari 167 calon mahasiswa, ia mengatakan, sebanyak 86 orang merupakan pendaftar asal Provinsi Bali yang akan mengikuti jalur khusus.
Karena belum adanya kampus, ia mengungkapkan, dari koordinasi, proses belajar mengajar di Politeknik ini bisa menggunakan dua wilayah yaitu di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
"Di Jembrana terkendala asrama untuk mahasiswa, karena ada beberapa mata kuliah yang menuntut mahasiswa menginap. Dari koordinasi dengan beberapa pihak, untuk mata kuliah yang perlu menginap bisa dilakukan di wilayah Bansring, Kabupaten Banyuwangi," katanya.
Saat berkunjung ke Kabupaten Jembrana beberapa waktu lalu, Menteri Kelautan Dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, pihaknya akan membangun Politeknik Negeri Kelautan di kabupaten ini.
Dari data pemenang tender yang diperoleh Maharimbawa diketahui, pembangunan awal kampus di Dusun Munduk, Desa Pengambengan ini menelan anggaran Rp53 miliar lebih.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Untuk keputusan pemenang tender sudah kami terima, tapi kapan pembangunan fisik Politeknik tersebut kami belum tahu," kata Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan Dan Perikanan Jembrana Made Dwi Maharimbawa, di Negara, Senin.
Ia mengatakan, karena proyek dari pemerintah pusat, pihaknya hanya bisa menunggu, meskipun berharap pembangunan segera dimulai, karena Politeknik tersebut sudah mulai menerima pendaftaran mahasiswa.
Menurutnya, sesuai dengan rencana, kampus Politeknik Negeri Kelautan Jembrana akan dibangun di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara yang merupakan sentra perikanan tangkap di daerah ini.
Kampus tersebut akan berdampingan dengan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, dengan lahan dari tanah timbul milik negara yang luasnya puluhan hektare.
Khusus untuk penerimaan mahasiswa baru, ia mengatakan, sampai pendaftaran ditutup tanggal 1 September lalu terdaftar 167 calon mahasiswa.
"Saat ini mereka sedang mengikuti tes, yang untuk sementara kami tempatkan di kampus Akademi Komunitas Jembrana di Desa Baluk," katanya.
Ratusan pendaftar tersebut, menurutnya, akan mengisi tiga program studi yaitu Perikanan Tangkap, Budidaya Ikan dan Pengolahan Hasil Laut, yang masing-masing program studi akan merekrut 25 mahasiswa untuk strata pendidikan Diploma III.
Ia mengatakan, dari tiga jurusan dengan masing-masing jumlah mahasiswa 25 orang tersebut, sebanyak 40 persen akan diisi mahasiswa lokal asal Provinsi Bali.
Dari 167 calon mahasiswa, ia mengatakan, sebanyak 86 orang merupakan pendaftar asal Provinsi Bali yang akan mengikuti jalur khusus.
Karena belum adanya kampus, ia mengungkapkan, dari koordinasi, proses belajar mengajar di Politeknik ini bisa menggunakan dua wilayah yaitu di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
"Di Jembrana terkendala asrama untuk mahasiswa, karena ada beberapa mata kuliah yang menuntut mahasiswa menginap. Dari koordinasi dengan beberapa pihak, untuk mata kuliah yang perlu menginap bisa dilakukan di wilayah Bansring, Kabupaten Banyuwangi," katanya.
Saat berkunjung ke Kabupaten Jembrana beberapa waktu lalu, Menteri Kelautan Dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, pihaknya akan membangun Politeknik Negeri Kelautan di kabupaten ini.
Dari data pemenang tender yang diperoleh Maharimbawa diketahui, pembangunan awal kampus di Dusun Munduk, Desa Pengambengan ini menelan anggaran Rp53 miliar lebih.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017