Singaraja (Antara Bali) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Singaraja, Bali, terus intensif melakukan sosialisasi kepesertaan hingga pelosok desa di wilayah itu guna mencapai target yang telah ditetapkan.
"Pemerintah pusat memang menargetkan pada 1 Januari 2019 seluruh penduduk yang ada di wilayah kerja kami terdaftar BPJS," kata Kepala BPJS Cabang Singaraja Made Sukmayanti di Singaraja, Rabu.
Ia mengatakan tim khusus terdiri dari karyawan BPJS rutin turun ke desa-desa yang ada di Buleleng terkait sosialisasi program, peningkatan pemahaman jaminan kesehatan dan juga program promosi lain.
BPJS Kesehatan Cabang Singaraja mencatat peserta jaminan kesehatan nasional tersebut mencapai 140.603 jiwa hingga Agustus 2017.
Data tersebut juga termasuk peserta JKN KIS dari Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng melalui program JKBM sebanyak 114.951 jiwa, Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana melalui program JKBM sebanyak 25.652 jiwa.
Adapun pertumbuhan jumlah peserta ini juga diiringi dengan pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama.
Saat ini Kantor Cabang Singaraja telah bermitra dengan 105 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), yang terdiri atas 30 Puskesmas, 51 Dokter Praktik Perorangan, 15 Dokter Praktik Gigi Perorangan, dua Klinik Pratama, enam Klinik milik TNI/Polri dan satu RS D Pratama.
Selain itu, BPJS Kesehatan Cabang Singaraja juga telah bekerja sama dengan 16 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri atas delapan Rumah Sakit, termasuk di dalamnya satu klinik utama, dua apotek serta lima optik.
"Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah terhadap komitmen untuk menyukseskan Program JKN-KIS. Selain komitmen dalam bentuk pembiayaan serta perluasan akses pelayanan melalui penyediaan fasilitas kesehatan," kata dia.
Ke depan, pihaknya berharapkan peran pemerintah daerah juga makin dioptimalkan baik dari sisi kualitas dan mutu pelayanan kesehatan yang ada. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Pemerintah pusat memang menargetkan pada 1 Januari 2019 seluruh penduduk yang ada di wilayah kerja kami terdaftar BPJS," kata Kepala BPJS Cabang Singaraja Made Sukmayanti di Singaraja, Rabu.
Ia mengatakan tim khusus terdiri dari karyawan BPJS rutin turun ke desa-desa yang ada di Buleleng terkait sosialisasi program, peningkatan pemahaman jaminan kesehatan dan juga program promosi lain.
BPJS Kesehatan Cabang Singaraja mencatat peserta jaminan kesehatan nasional tersebut mencapai 140.603 jiwa hingga Agustus 2017.
Data tersebut juga termasuk peserta JKN KIS dari Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng melalui program JKBM sebanyak 114.951 jiwa, Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana melalui program JKBM sebanyak 25.652 jiwa.
Adapun pertumbuhan jumlah peserta ini juga diiringi dengan pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama.
Saat ini Kantor Cabang Singaraja telah bermitra dengan 105 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), yang terdiri atas 30 Puskesmas, 51 Dokter Praktik Perorangan, 15 Dokter Praktik Gigi Perorangan, dua Klinik Pratama, enam Klinik milik TNI/Polri dan satu RS D Pratama.
Selain itu, BPJS Kesehatan Cabang Singaraja juga telah bekerja sama dengan 16 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri atas delapan Rumah Sakit, termasuk di dalamnya satu klinik utama, dua apotek serta lima optik.
"Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah terhadap komitmen untuk menyukseskan Program JKN-KIS. Selain komitmen dalam bentuk pembiayaan serta perluasan akses pelayanan melalui penyediaan fasilitas kesehatan," kata dia.
Ke depan, pihaknya berharapkan peran pemerintah daerah juga makin dioptimalkan baik dari sisi kualitas dan mutu pelayanan kesehatan yang ada. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017