Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, siap melakukan edukasi kepada masyarakat di Pulau Dewata tentang pengembangan energi nuklir guna dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, energi, pertanian dan kesehatan.

Rektor Undiksha, Dr I Nyoman Jampel MPd, di Singaraja, Bali, Jumat, mengatakan, simposium nuklir internasional yang dipusatkan di kampus pendidikan terbesar di Pulau Dewata tersebut merupakan momentum awal bagaimana Undiksha fokus pada bidang sains murni.

Menurut dia, Undiksha saat ini sedang berbenah menyiapkan beberapa program studi yang fokus mengenai energi. Salah satunya yang tahun ini telah dibuka adalah fisika murni.

Selain itu, Undiksha juga sedang merancang beberapa program studi sains murni yag lain seperti kimia dan beberapa prodi di bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) lainnya guna melakukan penelitian dan selanjutnya melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

"Ke depan, Undiksha terus berupaya melahirkan sumber daya manusia yang cakap akan perkembangan zaman dan teknologi. Utamanya terkait kebutuhan sumber daya alam yang semakin meningkat di masa mendatang," katanya.

Nuklir salah satu sumber energi terbarukan di masa mendatang. Penggunaan nuklir memang menjadi pro dan kontra di berbagai negara di dunia, namun hal tersebut bukanlah berarti nuklir hanya mengarah pada persenjataan semata, tetapi juga bidang lainnya yang lebih bermanfaat.

Jampel juga mengungkapkan, sejak 60 tahun lalu Indonesia mulai menerapkan energi nuklir, namun intensitasnya belum terlalu besar. Terlebih lagi dengan keberadaan Badan Aton Nasional (BATAN) yang mempunyai kewenangan mengembangkan dan meneliti nukir di Tanah Air.

"Pada 2035, sumber energi fosil akan habis dan jawabannya adalah energi terbarukan. Memang ada beberapa sumber energi terbarukan yang mulai dikembangkan, namun tidaklah mencukupi kebutuhan yang ada. Maka, nuklir merupakan jawaban yang paling relevan," kata Jampel. (WDY)

Video oleh Bagus Andi Purnomo


Pewarta: IMB Andi Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017